Medan | EGINDO.com – Dipungut retribusi, jalan menuju ke lokasi pemandian air panas Sidebuk-debuk rusak, para wisatawan mengeluh yang datang ke pemandian air panas Sidebuk-debuk, Kabupaten Tanah Karo Sumatera Utara (Sumut).
Sejumlah wisatawan kepada EGINDO.com mengeluhkan adanya kutipan, restribusi masuk menuju pemandian air panas belerang, sebab restribusi itu tidak tepat dikarenakan jalanyang dilalui adalah jalan kampung, ada bebarapa kampung yang dilintasi baru sampai ke lokasi pemandian air panas.
“Kita tidak terima adanya pengutipan restribusi sebab jalan yang dilintasi adalah jalan kampung, bukan jalan khusus daerah wisata. Buktinya ada beberapa kampung yang harus dilalui baru sampai ditempat pemandian dan jalan tersebut juga rusak sehingga dengan adanya wisatawan yang berkunjung maka jalan itu akan semakin rusak,” kata Ibrahim (43) warga Aceh yang berkunjung ke pemandian air panas Sidebuk-debuk, Kabupaten Tanah Karo itu.

Menurutnya pengutipan restribusi baru bisa dilakukan bila memang jalan khusus ke daerah wusata bukan jalan ke kampung dan diakuinya dirinya melintasi jalan itu bukan ingin berwisata kepemandian air panas belerang akan tetapi mengunjungi masjid yang ada di desa Semangat Gunung. “Sudah bayar restribusi jalannya rusak. Jalan menuju di Desa Semangat Gunung dipenuhi dengan lubang,” kata Ibrahim kesal.
Sementara itu pantauan EGINDO.com pada Minggu (8/6/2025) yang juga melintasi jalan tersebut terlihat rusak mulai dari simpang masuk dari Jalan Jamin Ginting menuju Jalan Doulu dimana pada simpang jalan masuk itu kendaraan dihentikan dan dipungut restribusi. Banyak yang protes dan terjadi pertengkaran.
Kondisi jalan dari simpang masuk dari jalan Jamin Ginting terlihat pecahan batu hingga aspal yang berserakan di jalan membuat jalan sulit dilintasi. Jalan Doulu itu setelah melintasi beberapa kampung jalan menuju tempat pemandian air panas Sidebuk-debuk. Beda halnya jika sudah di lokasi tempat pemandian jalan sedikit lebih bagus.@
Bs/timEGINDO.com