Diplomat Utama China, Wang Yi Kunjungi Rusia Minggu Ini

Diplomat China, Wang Yi
Diplomat China, Wang Yi

Beijing | EGINDO.co – Diplomat utama Tiongkok Wang Yi akan mengunjungi Rusia minggu ini untuk menghadiri pertemuan keamanan negara-negara ekonomi berkembang BRICS, kata kementerian luar negeri Beijing pada hari Senin (9 September).

Wang akan menghadiri pertemuan pejabat keamanan tingkat tinggi BRICS dan penasihat keamanan nasional pada hari Rabu dan Kamis di kota St Petersburg, kata juru bicara kementerian Mao Ning dalam sebuah pernyataan daring.

Kunjungannya dilakukan sebelum pertemuan puncak BRICS bulan depan yang diperkirakan akan dihadiri oleh Presiden Xi Jinping.

Kelompok BRICS, akronim untuk Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, mewakili hampir setengah dari populasi dunia dan sejak itu telah berkembang hingga mencakup negara-negara ekonomi berkembang utama lainnya termasuk Uni Emirat Arab dan Iran.

Baca Juga :  Survei BI Perkirakan Pertumbuhan Kredit Capai 5,3 Persen

Selama pembicaraan minggu ini, Wang akan membahas “situasi keamanan internasional terkini”, dan “isu-isu internasional dan regional utama” dengan para pejabat BRICS, kata Mao.

“Dunia saat ini penuh dengan kekacauan yang saling terkait, dan berbagai tantangan keamanan bersifat kompleks dan berat,” tambahnya.

“Negara-negara BRICS selalu berkomitmen untuk menjaga perdamaian dunia, mempromosikan pembangunan bersama, mempraktikkan multilateralisme, dan mempromosikan tata kelola global ke arah yang lebih adil dan jujur.”

Kelompok tersebut akan mengadakan pertemuan puncak di kota Kazan, Rusia barat daya bulan depan, yang diharapkan Kremlin sebagai kesempatan untuk memperluas pengaruhnya dan menjalin aliansi ekonomi yang lebih erat.

Presiden Rusia Vladimir Putin minggu lalu mengatakan bahwa ia mengharapkan Xi pada pertemuan Kazan dari 22 Oktober hingga 24 Oktober.

Baca Juga :  Posko Angkutan Lebaran 2023 KeResmi Dibuka 14 April-2 Mei

Putin telah meminta dukungan pemimpin Tiongkok tersebut sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, dengan sekutu meningkatkan perdagangan ke rekor tertinggi karena Moskow menghadapi sanksi ekonomi yang berat dari Barat.

Moskow dan Beijing sama-sama menentang “hegemoni Barat”, khususnya apa yang mereka lihat sebagai dominasi AS atas urusan global, dan mendeklarasikan kemitraan “tanpa batas” sesaat sebelum Rusia melancarkan serangannya di Ukraina.

Bulan lalu, Putin mengatakan hubungan ekonomi dan perdagangan Rusia dengan Tiongkok “membuahkan hasil” saat ia menyambut Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang di Kremlin.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top