Dimarco Kembali Membawa Inter Ke Final Coppa Italia

Federico Dimarco - Inter Milan
Federico Dimarco - Inter Milan

Milan | EGINDO.co – Gol gelandang Inter Milan, Federico Dimarco, di babak pertama membawa timnya ke final Coppa Italia untuk kedua kalinya secara beruntun, setelah kemenangan 1-0 di kandang sendiri atas Juventus di leg kedua semifinal, Rabu (26/4), memastikan kemenangan agregat 2-1.

Ini adalah pertama kalinya dalam enam kali percobaan, Inter berhasil mengalahkan Juve di semifinal Coppa Italia, mengakhiri rekor tiga final beruntun tim tamu.

Inter akan menghadapi Fiorentina atau Cremonese di final pada 24 Mei mendatang di Stadio Olimpico, dengan Fiorentina unggul 2-0 setelah leg pertama semifinal di Cremona. Mereka akan memainkan leg kedua pada hari Kamis.

“Itu adalah malam yang luar biasa, banyak permainan yang adil, kedua tim memainkan pertandingan yang intens dari awal hingga akhir. Jelas, tim saya layak (mencapai) final setelah melalui dua leg,” ujar manajer Inter, Simone Inzaghi kepada Mediaset.

Baca Juga :  Atlet AS Bersiap Untuk Bersaing Di Olimpiade Beijing

“Para pemain bermain dengan sangat baik malam ini, karena kami tidak pernah mundur sedikit pun saat menghadapi lawan yang berkualitas.”

Juara bertahan Inter memulai laga dengan cepat, langsung memimpin setelah 15 menit ketika gelandang Nicolo Barella memberikan umpan kepada Dimarco di dalam kotak penalti dan ia mencetak gol dengan satu sentuhan.

Segera setelah babak kedua dimulai, Edin Dzeko tampak menggandakan keunggulan tuan rumah dengan penyelesaian yang bagus dari sudut sempit, namun ia dinyatakan offside.

Kiper Juve Mattia Perin kemudian melakukan penyelamatan gemilang dengan satu tangan untuk menepis tendangan Henrikh Mkhitaryan yang masih melebar pada menit ke-73.

Dengan waktu yang semakin menipis, Juve berusaha menembus pertahanan Inter, namun kiper Inter Andre Onana tampil sigap untuk mementahkan ancaman tersebut.

Baca Juga :  Top Scorer WSL, Miedema, Bergabung dengan Man City untuk 3 tahun

Manajer Juve, Massimiliano Allegri, mengakui bahwa timnya tidak sesuai dengan level Inter di berbagai bagian pertandingan.

“Sensasinya adalah babak pertama, terutama 15 menit pertama, kami tertidur. Setelah itu, permainan menjadi lebih baik, namun kami tidak memiliki cukup banyak tembakan ke gawang dan Inter adalah tim yang sangat mengandalkan fisik,” ujarnya.

“Kami perlu meningkatkan level konsentrasi dan determinasi jika ingin memenangkan pertandingan.”

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top