Jakarta | EGINDO.com – Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan, salah satu yang mempengaruhi mahalnya tiket pesawat adalah tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) maka jika pemerintah ingin menurunkan harga tiket pesawat, harusnya tarif PPN pada tiket domestik harus diturunkan bukan sebaliknya dinaikkan.
Hal itu dikatakannya kepada wartawan pada Minggu (17/11/2024) kemarin di Jakarta dimana katanya masyarakat hanya tahu harga tiket pesawat naik, pada hal yang naik itu pajaknya dan retribusi bandara. Apa bila pemerintah benar mau menurunkan harga tiket pesawat maka harusnya pemerintah menurunkan pajaknya dan menurunkan retribusi bandaranya.
Alvin mengatakan penyebab harga tiket pesawat mahal selain PPN yang tinggi juga pajak avtur, biaya masuk dan pajak impor komponen dan suku cadang pesawat. “Kalau PPN untuk tiket domestik dan pajak avtur dipangkas, otomatis harga tiket yang dibayar konsumen itu bisa turun,” ucapnya.
Bila itu dilakukan pemerintah maka diperkirakan harga tiket pesawat akan turun sekira 15-17 persen. “Jangan hanya maskapai saja yang diinjak dengan penurunan tarif. Tapi, mau tidak pemerintah menghapus atau mengurangi pajak-pajak yang membebani operasional pesawat,” katanya.
Sementara itu sebagaimana diberitakan sebelumnya, juru bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Elba Damhuri mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil rekomendasi kebijakan tarif tiket pesawat udara terjangkau. Dia berharap segala masukan dipertimbangkan, demi keberlangsungan industri penerbangan nasional. “Satgas masih terus mengkaji penurunan harga tiket pesawat. Jika rekomendasinya sudah keluar, Kemenhub akan menyampaikan informasi itu kepada publik secara transparan perihal kapan penurunan harga tiket itu bisa dilakukan,” katanya dalam keterangan pers pada Sabtu (16/11/2024) lalu.
Katanya Kemenhub juga terus mengupayakan negosiasi dengan pihak maskapai agar tren kenaikan harga pesawat jelang Nataru bisa dicegah di tahun 2024 ini. “Saat ini pemerintah terus bekerja untuk menurunkan harga tiket pesawat menjadi lebih murah, mengingat harga tiket tidak semata-mata melibatkan Kemenhub,” katanya.@
Bs/timEGINDO.com