Desa Makmur Peduli Alam APP Group Sebanyak 441 Desa, Memberikan Manfaat Kepada 87.500 Orang

Program Desa Makmur Peduli Alam (DMPA)
Program Desa Makmur Peduli Alam (DMPA)

Jakarta | EGINDO.com – Program Desa Makmur Peduli Alam (DMPA) memetakan desa-desa dan masyarakat lokal yang terletak di dekat batas hutan, DMPA membantu mengidentifikasi dan membangun alternatif mata pencaharian tanpa membakar lahan, memungkinkan perekonomian penduduk setempat bisa berkembang tanpa harus melakukan kegiatan yang merusak alam.

Melansir dari laman resmi Asia Pulp and Paper (APP) menyebutkan sejak didirikan, program Desa Makmur Peduli Alam telah berkembang hingga meliputi 441 desa, memberikan manfaat kepada lebih dari 87.500 orang sebuah bukti potensi perubahan yang transformatif. Sejalan dengan prinsip keberlanjutan, APP Group telah membuat kemajuan signifikan melalui program DMPA.

Diluncurkan pada tahun 2015, DMPA mewakili pendekatan komprehensif terhadap perlindungan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, serta menjadi model bagi membangun pola hidup yang lebih ramah lingkungan. Salah satu pencapaian utama dari program DMPA adalah berkurangnya kebakaran hutan hingga 90% di desa-desa yang berpartisipasi. Dengan mengintegrasikan strategi ekonomi, lingkungan, dan sosial, DMPA tidak hanya melindungi hutan tetapi juga meningkatkan kesadaran akan risiko kebakaran lahan.

Baca Juga :  Tokyo Mencabut Pembatasan Covid-19 Di Restoran,Kasus Menurun

Melalui pendidikan dan keterlibatan komunitas, program ini membangun budaya kesiapsiagaan dan ketahanan, memberdayakan penduduk lokal untuk mengambil langkah proaktif dalam menjaga lingkungan. Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu pilar dari inisiatif DMPA, dalam meletakkan dasar bagi komunitas yang berkelanjutan. Dengan membangun fasilitas penting dan mempromosikan praktik pertanian ramah lingkungan, DMPA memperkuat ekonomi lokal sambil mengurangi ketergantungan pada kegiatan yang merusak lingkungan.

DMPA juga berfokus pada peningkatan mata pencaharian melalui berbagai inisiatif yang mempromosikan keberlanjutan. Di Desa Suka Maju, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Bank Sampah Mandiri mengolah sampah plastik menjadi blok paving, menghasilkan sekitar 22 juta rupiah setiap bulan. Upaya ini tidak hanya mengurangi polusi lingkungan tetapi juga menciptakan sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi anggota komunitas. Di Desa Benteng Hilir, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, program ini memberdayakan petani madu dengan meningkatkan keterampilan mereka, yang memungkinkan mereka untuk menghasilkan pendapatan tambahan setiap bulan sekitar 3 juta rupiah hingga 10 juta rupiah. DMPA memberikan pelatihan dalam pemeliharaan lebah modern, mendorong pertumbuhan ekonomi sambil menjaga keseimbangan ekologi. Di Desa Rikong, Kalimantan Timur, para pengrajin lokal menerima pelatihan untuk meningkatkan keterampilan anyaman rotan dan pemasaran mereka. Inisiatif ini tidak hanya membantu melestarikan budaya lokal tetapi juga membuka peluang baru untuk menghasilkan pendapatan, dengan potensi untuk diperluas ke pasar ekspor.

Baca Juga :  Pemerhati: Aturan Mengenai Bunyi Klakson Kendaraan

Didirikan oleh Asia Pulp and Paper (APP), program Desa Makmur Peduli Alam (DMPA) bertujuan untuk menyediakan mata pencaharian yang berkelanjutan sekaligus melindungi hutan dan mencegah kebakaran lahan. Program tersebut didasarkan pada konsep sistem integrasi kehutanan dan pertanian. Kisah sukses dari Komunitas DMPA yakni dengan Pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) telah menghidupkan kembali ekonomi lokal dan memperkuat inisiatif pendidikan dan infrastruktur. Di Desa Delima, Provinsi Jambi, proyek pembuatan kompos menghasilkan sekitar 3,3 rupiah miliar setiap tahun, memberikan kontribusi substansial terhadap perekonomian desa. Contoh lain yang patut diperhatikan adalah Mariana’s Liberina Dodol Kopi, sebuah usaha camilan berbahan dasar kopi yang terletak di Desa Pematang Lumut, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.

Baca Juga :  Huawei China Capai Kesepakatan Paten 4G Mobil VW

Sebagai bagian dari program Inkubasi Bisnis Kerjasama APP dan Yayasan Doktor Sjahrir, Mariana berhasil memperluas jangkauan pasarnya, meningkatkan pendapatannya dari 1 juta rupiah menjadi rata-rata 4,5 juta rupiahb per bulan. Pertumbuhan luar biasa itu menunjukkan bagaimana praktik bisnis berkelanjutan dapat meningkatkan mata pencaharian dan mempromosikan ketahanan ekonomi.

Untuk tahun 2025 mendatang, program memperluas pelestarian alam yang komprehensif, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan ekonomi hijau, memperkuat komitmen APP terhadap keberlanjutan dengan mengintegrasikan inisiatif.@

Bs/fd/timEGINDO.com

Bagikan :
Scroll to Top