Delegasi AS Ke Kepulauan Solomon Menandai Peringatan PD II

Kepulauan Solomon
Kepulauan Solomon

Washington | EGINDO.co – Delegasi tingkat tinggi Amerika Serikat akan melakukan perjalanan ke Kepulauan Solomon untuk menandai peringatan 80 tahun Pertempuran Guadalcanal pada Perang Dunia II, beberapa bulan setelah negara itu menandatangani pakta keamanan yang kontroversial dengan China, Departemen Luar Negeri mengumumkan pada Senin (25 Juli).

Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Sherman dan diplomat senior serta pemimpin militer lainnya akan mengunjungi ibu kota pulau Honiara dari 6 Agustus hingga 8 Agustus dan menghadiri acara peringatan yang diselenggarakan dengan Jepang, yang sekarang menjadi sekutu dekat AS.

Para pengunjung akan termasuk Caroline Kennedy, duta besar AS untuk Australia, yang ayahnya, mendiang presiden John F Kennedy, terkenal terluka di Kepulauan Solomon dalam serangan Jepang di laut setelah pertempuran yang menentukan.

Baca Juga :  ICBM Korut Mungkin Gagal, Penduduk Jepang Cari Perlindungan

“Peristiwa ini akan mengakui jasa dan pengorbanan mereka yang bertempur dalam Pertempuran Guadalcanal, termasuk pasukan AS dan Sekutu, rakyat Kepulauan Solomon dan rakyat Jepang,” kata pernyataan Departemen Luar Negeri.

Dikatakan delegasi AS juga akan “menyoroti hubungan abadi antara Amerika Serikat dan Kepulauan Solomon”, termasuk keputusan baru-baru ini untuk membuka kembali kedutaan AS di Honiara.

Kepulauan Solomon pada bulan April menandatangani kesepakatan keamanan rahasia dengan China, menentang peringatan yang disuarakan oleh Amerika Serikat dan Australia yang khawatir bahwa Beijing yang sedang bangkit akan mengerahkan kekuatan militernya lebih jauh ke Pasifik.

Perdana Menteri Manasseh Sogavare, bagaimanapun, baru-baru ini bersikeras bahwa Kepulauan Solomon tidak akan menjadi tuan rumah pangkalan militer asing karena takut menjadi sasaran.

Baca Juga :  BPK Temukan Kekurangan Penerimaan Negara Rp 5,55 Triliun

Ayah Sherman adalah anggota Korps Marinir yang terluka parah dalam Pertempuran Guadalcanal, serangan besar selama enam bulan pada tahun 1942 dan 1943 yang memicu penarikan Jepang dan menandai dimulainya operasi besar Sekutu di Pasifik.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top