Daya Saing Industri Pengolahan Rotan, Optimalisasi Rantai Pasok

Permesinan Pengolah Rotan meningkatkan kapasitas UPT Rotan Hampangen sebagai penyedia bahan baku rotan siap pakai
Permesinan Pengolah Rotan meningkatkan kapasitas UPT Rotan Hampangen sebagai penyedia bahan baku rotan siap pakai

Jakarta | EGINDO.co – Kementerian Perindustrian terus mendorong perbaikan rantai pasok industri furnitur dan kerajinan berbahan baku rotan dan kayu. Untuk menjamin ketersediaan rotan sebagai bahan baku, perlu dilakukan peningkatan efisiensi rantai pasok (supply chain) dan penyiapan bahan baku rotan siap pakai untuk industri furnitur dan kerajinan nasional. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak terhadap peningkatan kinerja dan daya saing industri furnitur dan kerajinan rotan nasional secara keseluruhan.

Dalam siaran pers Kemenperin yang dilansir EGINDO.co pada Selasa (30/7/2024) menyebutkan sebagai salah satu program prioritas Kemenperin untuk mendorong terwujudnya jaminan ketersediaan bahan baku rotan siap pakai untuk industri furnitur dan kerajinan, kami mengembangkan pusat logistik bahan baku kayu dan rotan khususnya di kawasan industri furnitur dan kerajinan seperti di Jawa Barat (Cirebon), Jawa Tengah (Jepara, Solo, Semarang) dan Jawa Timur (Surabaya, Pasuruan) serta di wilayah sumber bahan baku seperti di Palu dan Katingan dan wilayah Sumatera.

Direktur Jenderal Industri Agro Putu Juli Ardika pada kegiatan Serah Terima Bantuan Permesinan Pengolah Rotan dalam rangka meningkatkan kapasitas UPT Rotan Hampangen sebagai penyedia bahan baku rotan siap pakai untuk industri furnitur dan kerajinan di Katingan, Kalimantan Tengah pada Jumat (26/7/2024) mengatakan bantuan permesinan pengolahan rotan yang diberikan kepada UPT Rotan Hampangen adalah inisiatif penting untuk meningkatkan kapasitas produksi serta kualitas bahan baku rotan yang siap pakai bagi industri di wilayah Katingan dan sekitarnya serta mendorong munculnya investasi baru.

Bantuan mesin yang diberikan terdiri atas 13 unit mesin yang terbagi dalam empat jenis, yaitu tiga unit mesin pembelah rotan (Splitting Machine) tipe sembilan pasang roller, tujuh unit mesin penipis rotan (Trimming Machine), satu unit mesin poles  ganda (Double Polishing Machine), dan satu unit mesin dowel. Sejalan dengan hadirnya pihak swasta sebagai off taker untuk membangun pabrik pengolahan rotan dan kerajinan di Wilayah Katingan, peran UPT Hampangen perlu ditingkatkan sebagai penyedia bahan baku.

Pihak swasta  sebagai mitra Dinas Perindustrian Transmigrasi dan Tenaga Kerja di Kabupaten Katingan diharapkan dapat secara proaktif menggali dan memanfaatkan potensi berbagai jenis rotan dan bahan alam lainnya di Kabupaten Katingan dan wilayah sekitar Katingan sebagai produk industri sehingga dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan perekonomian Kabupaten Katingan secara keseluruhan.

Perbaikan rantai pasok bahan baku industri furnitur, khususnya rotan dilakukan dengan memperhatikan empat aspek, yaitu aspek pemasok, aspek konsumen, jaringan distribusi, serta aspek proses produksi. Perbaikan dari aspek pemasok dilakukan dengan melakukan pemetaan pemasok bahan baku dan pembuatan platform untuk informasi ketersediaan rotan setengah jadi siap pakai, termasuk jenis, jumlah, kualitas, dan harga, termasuk penyiapan rotan yang memiliki sertifikasi keberlanjutan dan kebertelusuran baik untuk komoditi rotan maupun pengrajinnya.@

Rel/fd/timEGINDO.co

 

Scroll to Top