Medan | EGINDO.com – Pemerintah Kota (Pemko) Medan harus memberikan perhatian terhadap sejumlah titik banjir di kawasan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang kerap mengganggu aktivitas warga, seperti di kawasan Jalan Letda Sujono, Jalan Pancing, Jalan Karya Bhakti di Kecamatan Medan Tembung.
Hal itu dikatakan Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan, Datuk Iskandar Muda kepada EGINDO.com pada Jum’at (27/12/2024) di ruang kerjanya di gedung DPRD Medan.
Menurutnya permasalahan banjir tersebut telah disampaikan kepada Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi IV DPRD Medan. Adapun poin-poin yang disampaikan antara lain 1. Solusi banjir di Jalan Letda Sujono Medan. 2. Permohonan perbaikan drainase di sepanjang Jalan Pancing. 3. Pembangunan drainase di Jalan Karya Bakti Medan Tembung. 4. Solusi abrasi sungai di sunggal khususnya di Kelurahan Kampung Lalang. 5. Solusi abrasi yang merobohkan jalan di Medan Denai dan 6. Solusi tanggul pecah di Medan Labuhan.
“Perlu perhatian Pemko Medan sebab kita masih mendapatkan laporan dari masyarakat soal kondisi Kota Medan dimana banjir terjadi pada beberapa kawasan seperti di Kecamatan Medan Tembung dan lainnya,” kata Datuk Iskandar Muda.
Datuk mengharapkan UPT di Dinas terkait bisa segera menyikapi persoalan tersebut dan segera menanganginya sehingga ketika tiba musim penghujan masyarakat tidak merasa resah lagi. Untuk itu sangat penting segera disikapi agar persoalan serupa tidak terus terjadi pada musim penghujan.
Datuk Iskandar Muda yang merupakan politisi PKS asal Dapil 3 Kota Medan itu mengatakan kepada pihak terkait yakni soal solusi banjir di Jalan Letda Sujono, adanya perbaikan drainase di sepanjang Jalan Pancing, pembangunan drainase di Jalan Karya Bhakti Medan Tembung, perbaikan abrasi sungai di Kelurahan Kampung Lalang dan perbaikan tanggul pecah di Medan Labuhan.
Datuk mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan kesiap-siagaan dalam menghadapi musim penghujan agar bisa meminimalisir dampak dari efek yang disebabkan tingginya curah hujan karena potensin banjir menjelang akhir tahun 2024 dan memasuki awal tahun 2025 sangat mungkin terjadi bila dilihat dari informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi peningkatan curah hujan di sebahagian wilayah Indonesia. “Untuk itu perlu segera antisipasi yang baik seblum terjadi,” katanya menegaskan.@
Fd/timEGINDO.com