Jakarta | EGINDO.co – Dari Sinarmas hingga Salin kian besar di industri keuangan. Sinarmas Group melalui anak usahanya bergerak sektor keuangan, PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) konglomerasi yang turut meramaikan industri keuangan. Grup Sinarmas memiliki perusahaan perbankan, asuransi umum, asuransi jiwa, serta multifinance.
Direktur Sinarmas Multiartha, Dani Lihardja menyebutkan bahwa sektor asuransi memiliki kontribusi kinerja yang paling besar. Hal itu menurutnya disebakan situasi pandemi Covid-19 yang mengubah perilaku konsumen mementingkan produk asuransi. Kontribusi SMMA urutannya dari Asuransi kemudian Bank dan terakhir Multifinance.
Untuk itu kata Dani, perusahaan asuransi dari Grup yang didirikan oleh Eka Tjipta Widjaja, Asuransi Jiwa Sinar Mas MSIG menjadi yang terbesar dengan total aset dimiliki sebesar Rp16 triliun pada semester 1-2021.
Kemudian disusul, Asuransi Sinar Mas dengan total aset Rp 9,01 triliun. Diungkapkannya, Sinarmas beberapa tahun terakhir gencar memasuki pasar keuangan berbasis digital dengan mengembangkan tiga platform fintech lending, seperti PT Pasar Dana Pinjaman (Danamas), PT Oriente Mas Sejahtera (Finmas) dan PT Dana Pinjaman Inklusif (PinjamanGo). Menjadi saham mayoritas danamas dengan porsi Sinarmas 66.66 persen dan Itochu Jepang sebesar 33.34 persen.
Selain Sinarmas, ada Djarum Group dan Salim Group yang memiliki bisnis di sektor IKNB dengan bisnis multifinance. Djarum Group punya BCA Finance memiliki aset Rp8,81 triliun dan Salim Group memiliki Indomobil Finance yang asetnya sebesar Rp13,57 triliun.
Keramaian konglomerasi Indonesia juga mengerucut di sektor dompet digital dengan kehadiran AstraPay dari Grup Astra menambah ketatnya persaingan di industri keuangan dengan jumlah pengguna saat ini sudah sejumlah 2,3 juta pengguna. Pada industri dompet digital ada DANA yang merupakan bagian dari EMTEK Grup. Jumlah penggunanya aplikasi DANA saat ini 80 juta lebih pengguna.@
Bs/TimEGINDO.co