Medan | EGINDO.co – Dari Pelabuhan Sibolga di Sumatera Utara bisa menyatukan pelabuhan di Indonesia karena posisi Sibolga di pantai barat pulau Sumatera sehingga kapal dari Eropa, Timur Tengah melintasi Samudra Hindia sampai ke bagian barat pulau Sumatera di Pelabuhan Sibolga selanjutnya menghubungkan pesisir barat Sumatera, pesisir selatan pulau Jawa, terus ke Papua.
Hal ini dikatakan General Manager Pelindo 1 Cabang Sibolga, M. Eriansyah, Jum’at (3/8/2021) dalam wawancara khusus dengan EGINDO.co tentang kehadiran Pelabuhan Sibolga yang pernah jaya sebagai pelabuhan di Indonesia.
Kondisi Pelabuhan Sibolga yang ada sekarang dapat mengembalikan fungsi Pelabuhan Sibolga sebagai salah satu pelabuhan vital di Indonesia. Hal itu penting karena pada era tahun 1970-an pelabuhan Sibolga menjadi salah satu pelabuhan paling terkenal di Indonesia. “Dengan demikian jalur pelayaran bukan hanya selat Malaka yang memang sudah sangat padat,” katanya.
Hal itu sejalan dengan penggabungan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III dan IV sehingga bisa menjalin kebersamaan dalam sistem terintegrasi untuk pelayanan pelanggan menjadi satu portal guna memberikan kemudahan bagi pelanggan pelabuhan.
Mengembalikan fungsi Pelabuhan Sibolga sebagai salah satu pelabuhan vital di Indonesia bisa terwujud setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu 17 Maret 2019 meresmikan operasionalisasi terminal penumpang dan dermaga Pelabuhan Sibolga di Sibolga, Sumatera Utara.
Kini, Pelabuhan Sibolga menjadi pelabuhan terbesar yang dirancang untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara, khususnya di Pantai Barat pulau Sumatera. Pelabuhan Sibolga tahun 1970-an sangat terkenal dan dirasakan masyarakat Sumatera Utara dalam memutar roda perekonomian. “Untuk itu perlu dibangkitkan kembali fungsi pelabuhan sebagai mobilitas barang dan jasa. Kini Pelabuhan Sibolga sebagai pelabuhan modern yang memiliki desain terbaik se-Asia Pasifik,” katanya.
Kondisi Pelabuhan Sibolga yang ada sekarang diapresiasi masyarakat Sibolga, masyarakat Tapanuli Tengah karena dahulu ketika Sibolga menjadi ibukota Tapanuli Tengah, pelabuhan Sibolga merupakan kebanggaan masyarakat. “Pelabuhan Sibolga bukan saja jaya pada era tahun 1970-an akan tetapi pada zaman Belanda, Sibolga menjadi pintu masuk para pedagang dari berbagai negara lewat Pelabuhan Sibolga dan Bandar Barus ke nusantara,” kata Syaiful Anwar Tanjung (62) penduduk kota tua Barus.
Menurut Syaiful Anwar Tanjung kejayaan pelabuhan Sibolga dan Bandar Barus pada masa lampau harus bisa diwujudkan kembali pada masa sekarang dan untuk masa mendatang karena sudah terbukti pelabuhan yang jaya membuat ekonomi masyarakat baik.
Harapan masyarakat Sibolga-Tapanuli Tengah menurut M. Eriansyah juga harapan Pelindo 1 yang mengelola Pelabuhan Sibolga sekarang ini dan pada masa mendatang. Oleh karena itu, kata Eriansyah, penataan dan pelayanan pelabuhan harus mampu mendorong peningkatan distribusi logistrik barang dan jasa.
Kini dijelaskan Eriansyah, Pelabuhan Sibolga memiliki kapasitas kontainer hingga 20.000 TEUs setahun, kapasitas lebih besar bila dibandingkan desain sebelumnya. Jika sebelumnya, kapal yang bisa bersandar berukuran 2.000 GT, sekarang bisa sampai 6.000 GT. “Kita akan memfasilitasi penyimpanan Crude Palm Oil (CPO) sehingga bisa ekspor langsung dilakukan melalui pelabuhan Sibolga. Sudah dilakukan kegiatan ekspor plywood Mujur Timber ke Eropa, sudah berlangsung dua kali melalui Pelabuhan Sibolga. Juga komoditas unggulan dalam kegiatan bongkar muat semen dan aspal,” katanya.
Kedepan katanya diharapkan ekspor CPO dan cangkang sawit karena Pelabuhan Sibolga dengan lokasi strategis mampu meningkatkan perekonomian khususnya untuk masyarakat sekitar. Hal itu karena terminal mengusung konsep modern akan menjadi ikon baru Kota Sibolga yang dapat meningkatkan potensi sektor kepariwisataan di Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Nias dan daerah di sekitarnya. “Bila ini terjadi maka Pelabuhan Sibolga menjadi simpul sentra produksi, industri dan hasil tambang, transportasi dan logistik di kawasan pantai Barat yang akhirnya mendongkrak perekonomian masyarakat,” ujar Eriansyah dalam wawancara khusus dengan EGINDO.co
Ditambahkannya, pengembangan Pelabuhan Sibolga, mulai penataan terminal multipurpose meliputi perluasan dermaga untuk petikemas dan general cargo, perluasan dermaga ferry 400 meterkubik, container yard, perkuatan dermaga, trestle dan breasting dolpin, serta crane dermaga (fix crane). Disamping itu juga penataan terminal penumpang dengan pembangunan skybridge sepanjang 150 meter menghubungkan dermaga ferry dengan terminal penumpang.
Pelabuhan Sibolga juga terpadu dengan dermaga container yang aman dan nyaman karena desain bangunan terminal penumpang dua lantai, memiliki rooftop 2,766 meter persegi dan mampu menampung penumpang 500 orang. “Konsep terminal penumpang Pelabuhan Sibolga menjadi desain terfavorit Built Integrated Modelling (BIM) se-Asia Pasifik tahun 2018,” katanya.
Peningkatan Signifikan
Diakui Eriansyah, dengan pengembangan Pelabuhan Sibolga terjadi peningkatan kinerja pelayanan. Hal itu terlihat dari peningkatan arus barang, jumlah bongkar muat peti kemas pada 2018 mencapai 7.105 TEUs, naik dibanding periode 2017 sebesar 6.739 TEUs. Sedangkan layanan penumpang, total penumpang memanfaatkan jasa pelabuhan tahun 2018 mencapai 73.085 orang, meningkat 34,80 persen dibanding 2017 sebanyak 54.215 orang. Sedangkan pada Semester I tahun 2021 sebanyak 53.253 orang, mengalami peningkatan 16 persen dibanding periode yang sama tahun 2020 yang sebanyak 45.835 orang.
Pada Semester I – 2021, kunjungan kapal di Pelabuhan Sibolga mencapai 423 call, naik 13,4 persen dibandingkan dengan semester I tahun 2020 sebanyak 373 call. Pelabuhan Sibolga melayani kunjungan kapal dengan dengan total volume angkutan sebesar 947.823 GT (gross tonnage), tumbuh 11,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar 847.636 GT.
Begitu juga dengan kunjungan kapal, arus barang mengalami peningkatan pada semester I tahun 2021 sebanyak 759.491 ton, naik 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebanyak 745.182 ton.
“Dari kondisi yang ada sekarang ini Pelabuhan Sibolga menjadi pintu gerbang dalam mendukung peningkatan ekonomi dan mampu menyatukan semua pelabuhan di Indonesia dari pantai barat pulau Sumatera hingga pantai selatan pulau Jawa terus ke Indonesia timur sejalan dengan konsep penyatuan pelabuhan di Indonesia,” kata Eriansyah mengakhiri wawancara dengan EGINDO.co.@
(Fadmin Malau)