Jakarta|EGINDO.co Mantan Kepala Subdirektorat Pembinaan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP (Purn.) Budiyanto, S.H., S.Sos., M.H., yang juga pemerhati masalah transportasi dan hukum, menjelaskan bahwa curah hujan yang tinggi dapat memberikan dampak signifikan terhadap kondisi lalu lintas.
Budiyanto mengungkapkan, intensitas hujan yang tinggi dapat menyebabkan jalan menjadi licin dan munculnya genangan air akibat tidak optimalnya fungsi drainase. Situasi ini berisiko menimbulkan perlambatan arus kendaraan, pengendara yang menghindari genangan air, bahkan pengguna jalan yang memilih berhenti untuk berteduh di bawah jembatan layang atau flyover ketika hujan masih berlangsung.
“Akibat dari situasi tersebut adalah terganggunya kinerja lalu lintas yang ditandai dengan anomali atau ketidakteraturan pergerakan kendaraan di jalan raya,” jelas Budiyanto.
Untuk mengatasi anomali pergerakan lalu lintas, Budiyanto menekankan pentingnya membangun kesadaran dan disiplin pengguna jalan serta melakukan persiapan dini terhadap dampak curah hujan, seperti jalan licin dan genangan air.
Lebih lanjut, ia menyarankan agar pemangku kepentingan yang bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan angkutan jalan segera mengambil langkah-langkah antisipasi. Langkah-langkah tersebut mencakup:
- Edukasi Masyarakat: Memberikan pemahaman kepada pengguna jalan tentang bahaya dan cara menghadapi kondisi jalan saat hujan.
- Tindakan Preventif: Memastikan drainase berfungsi optimal untuk meminimalkan genangan air dan mengatur pola lalu lintas selama cuaca buruk.
- Penegakan Hukum: Jika diperlukan, melakukan penegakan hukum secara selektif untuk menjaga keteraturan lalu lintas.
Budiyanto juga mengingatkan bahwa anomali pergerakan lalu lintas tidak boleh dibiarkan karena dapat memicu situasi yang lebih parah, seperti kemacetan total yang sulit diurai.
“Mitigasi harus dilakukan dengan efektif, terutama saat hujan deras dan genangan air muncul, agar pergerakan lalu lintas tetap terjaga kelancarannya,” tegasnya.
Koordinasi yang baik antara pemangku kepentingan dan partisipasi aktif dari pengguna jalan menjadi kunci utama untuk mengurangi dampak negatif curah hujan terhadap lalu lintas. Dengan langkah mitigasi yang terencana dan pelaksanaan yang tepat, risiko stagnasi lalu lintas akibat kondisi cuaca buruk dapat diminimalkan.
Dengan datangnya musim hujan, Budiyanto mengimbau agar seluruh pihak terkait, termasuk masyarakat, lebih waspada dan mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan lalu lintas yang mungkin timbul. (Sadarudin)