Amerika | EGINDO.co – Coronavirus (Covid-19) muncul mewabah menjadi pandemi dunia. Lantas heboh soal PCR, Siapa Penemu PCR? Apa itu PCR? Polymerase Chain Reaction (PCR) kini menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi global virus corona. PCR tes dinilai menjadi teknik pengujian sampel virus paling efektif yang sangat diperlukan untuk menghadapi wabah virus corona, SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19.
PCR teknologi yang ditemukan ahli biokimia asal Amerika itu berhasil mengubah dunia dan berpengaruh besar terhadap penelitian sains. Para peneliti tidak lagi bersusah payah mengkloning, mengidentifikasi dan mengisolasi potongan-potongan DNA sebelum mempelajarinya.
PCR ditemukan Kary Mullis pada era 1980an, sudah lama dan penemunya juga sudah meninggal dunia. Namun tidak disangka hasil temuannya kini mendunia dalam penanganan pandemi global virus corona meskipun masih banyak yang mempertanyakan keefektifannya mendeteksi Covid-19.
Tentang penemu PCR dilansir, The Scientist, 2 April 2020 lalu yakni Kary Mullis, seorang ahli kimia DNA di Cetus Corporations. Penemu PCR Kary Mullis meninggal dunia tidak lama sebelum pandemi Covid-19 menghantam dunia, tahun 2019. Tentunya Kary Mullis tidak mengetahui lagi hasil temuannya mengubah dunia.
Mengubah dunia karena tes PCR dianggap sebagai teknik pengujian sampel virus paling efektif untuk menghadapi virus corona, SARS-CoV-2, penyebab Covid-19. Pada 1983, ia memiliki ide untuk melakukan teknik pengujian DNA. Mullis menyadari penggunaan DNA polimerase berulang akan memicu reaksi berantai yang akan memperkuat segmen DNA tertentu. Namun, hasil temuannya, PCR membuat Kary Mullis mendapat Hadiah Nobel Kimia pada 1993 dan tahun 2021 ini menjadi pembicaraan dunia.@
Bs/fd/TimEGINDO.co