Jakarta | EGINDO.co – Menghitung angka dan menganalisis data untuk melindungi masyarakat dari kebakaran hutan. Di Perawang, Provinsi Riau, diantara kantor-kantor Asia Pulp and Paper (APP) Group, Situation Room berdiri sebagai simbol harapan dan ketahanan dalam menghadapi kebakaran. Memimpin operasi itu adalah Cindy Claudya, seorang analis data dengan tekad yang kuat dan kekuatan yang tenang. Jalan Cindy menuju Situation Room tidak terduga. Dengan gelar Akuntansi dan tidak memiliki pengalaman pemadam kebakaran sebelumnya, ia mengambil lompatan keyakinan saat pertama kali bergabung dengan APP.
“Aku hanya mengambil risiko,” katanya sambil tersenyum sebagaimana yang dilansir pada laman resmi APP Group yang dikutip EGINDO.co. “Namun terkadang, mengambil risiko membawa kita ke tempat yang seharusnya kita tuju,” katanya.
Selama hampir enam tahun, Cindy telah menjadi jantung dari Situation Room, mengolah angka-angka dan menganalisis data dengan ketepatan yang melampaui kekhawatiran awalnya. Setiap hari, dia mempelajari seluk-beluk Sistem Pemeringkatan Bahaya Kebakaran, menguraikan bahasa samar tersebut untuk memprediksi pola risiko kebakaran yang terus berubah.
Namun, peran Cindy jauh melampaui batas layar komputernya. Sebagai salah satu dari sedikit perempuan dalam pasukan pemadam kebakaran di APP, ia mewujudkan ketahanan dalam menghadapi kesulitan, mendobrak hambatan dengan tekad yang tenang. Di bidang yang secara tradisional didominasi oleh laki-laki, kehadirannya merupakan bukti kekuatan tekad dan ketabahan. “Saya tidak tahu apa pun tentang pemadaman kebakaran ketika saya mulai melakukannya, tetapi saya bertekad untuk belajar, tumbuh, dan membuat perbedaan” katanya mengakui.
Cindy membuat perbedaan. Sejak dia masuk ke Situation Room setiap pagi, Cindy didorong oleh misi tunggal: melindungi komunitasnya dari bencana kebakaran hutan. Dengan setiap penekanan tombol, setiap analisis, dia semakin dekat dengan tujuan tersebut, dedikasinya tetap teguh dalam menghadapi tantangan.
Menjelang Hari Pemadam Kebakaran Internasional, karya Cindy menjadi semakin penting. Ini adalah hari untuk menghormati jiwa-jiwa pemberani yang mempertaruhkan nyawa mereka demi menjaga kita tetap aman, untuk merayakan keberanian dan pengorbanan mereka. Dan bagi Cindy, itu adalah pengingat akan dampak besar yang dia berikan terhadap komunitasnya, kehidupan yang dia sentuh melalui usahanya yang tak kenal lelah.
“Saya mungkin tidak mengenakan seragam atau menggunakan selang,” renungnya, “tetapi saya suka berpikir bahwa saya adalah petugas pemadam kebakaran. Senjata saya mungkin berupa data, bukan air, tetapi tujuannya tetap sama: untuk melindungi dan mengabdi,” katanya.
Di dalam Situation Room, kata-kata Cindy bergema seperti seruan persatuan dalam menghadapi kesulitan. Karena dalam komitmennya terhadap keahliannya, terdapat semangat pemadaman kebakaran yang sebenarnya semangat yang tidak mengenal gender, tidak mengenal batasan, dan tidak mengenal batas. “Saya pikir baru satu tahun saya merasa nyaman dengan teknis pekerjaan ini. Pada titik ini, saya bangga untuk mengatakan bahwa kami di ruang situasi adalah bagian penting dari operasi pencegahan kebakaran dan kami mendukung petugas pemadam kebakaran di garis depan.” ucap Cindy sambil tersenyum.
Meskipun perjuangan melawan kebakaran hutan masih berlangsung, Cindy tahu bahwa dia adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar dari dirinya, kekuatan untuk kebaikan di dunia yang sering kali diselimuti kegelapan. Dan saat dia meninggalkan Situation Room setiap hari, dia membawa harapan akan hari esok yang lebih cerah, hari esok di mana kebakaran tidak terlalu ganas, dan masyarakat menjadi lebih kuat.@
App/fd/timEGINDO.co