China Umumkan Sanksi Terhadap Perusahaan Pertahanan AS

Perusahaan AS Jual Senjata ke Taiwan
Perusahaan AS Jual Senjata ke Taiwan

Beijing | EGINDO.co – Tiongkok mengatakan pada Rabu (22 Mei) bahwa pihaknya akan menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah perusahaan pertahanan AS dan beberapa eksekutif atas “paksaan ekonomi” Washington terhadap perusahaan Tiongkok dan penjualan senjatanya ke Taiwan.

Beijing dalam beberapa hari terakhir marah atas hubungan hangat antara Washington dan Taipei, di mana Lai Ching-te dilantik pada hari Senin sebagai presiden baru pulau yang mempunyai pemerintahan sendiri itu.

Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan mencap Lai sebagai “separatis berbahaya” yang akan membawa “perang dan kemunduran” ke pulau tersebut.

Pada hari pelantikan Lai, Tiongkok juga mengumumkan sanksi terhadap tiga perusahaan pertahanan AS atas penjualan senjata mereka ke Taipei.

Baca Juga :  Batubara Kokas China, Berjangka Melonjak Ke Rekor Tertinggi

Selain Taiwan, Beijing pada hari Rabu juga mengutip sanksi AS terhadap entitas Tiongkok karena “faktor yang disebut terkait dengan Rusia” dalam keputusannya untuk menerapkan “tindakan penanggulangan”.

Pada hari Rabu, Beijing mengatakan sanksi juga akan dikenakan pada sejumlah perusahaan dan eksekutif pertahanan AS, termasuk unit dan individu di bawah Lockheed Martin, Raytheon dan General Dynamics.

“AS… tanpa pandang bulu telah menerapkan sanksi yang melanggar hukum dan sepihak terhadap sejumlah entitas Tiongkok… sementara (AS) terus menjual senjata ke wilayah Taiwan,” kata Kementerian Luar Negeri Beijing dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan tindakan balasan tersebut.

Penjualan senjata AS ke Taiwan “secara serius (melanggar) prinsip satu Tiongkok… secara serius (mencampuri) urusan dalam negeri Tiongkok dan secara serius (merusak) kedaulatan dan integritas teritorial Tiongkok”, tambah pernyataan itu.

Baca Juga :  PNS Bukan Pekerjaan Menjanjikan Lagi Untuk Milenial

Washington mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taipei ke Beijing pada tahun 1979 namun tetap menjadi mitra terpenting dan pemasok senjata terbesar bagi Taiwan.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top