Beijing | EGINDO.co – Tiongkok akan mengadopsi kebijakan moneter yang “cukup longgar” tahun depan sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, media pemerintah melaporkan pada hari Senin (9 Desember) mengutip pertemuan Politbiro, yang menandai pergeseran pertama ke arah pelonggaran sejak 2010.
Tiongkok akan menerapkan kebijakan fiskal yang lebih proaktif dan meningkatkan penyesuaian kontra-siklus yang “tidak konvensional”, Xinhua melaporkan, mengutip Politbiro.
Tiongkok juga harus “secara kuat” meningkatkan konsumsi dan memperluas permintaan domestik “ke segala arah”, kata Xinhua.
Pernyataan tersebut berasal dari pembacaan resmi pertemuan pejabat tinggi Partai Komunis, Politbiro, dan sebelum Konferensi Kerja Ekonomi Pusat tahunan akhir minggu ini untuk menetapkan target utama dan tujuan kebijakan untuk tahun depan.
Pada tahun 2025, otoritas harus mematuhi “prinsip mengejar kemajuan sambil menjaga stabilitas”, memanfaatkan kemajuan untuk memastikan stabilitas dan mendorong inovasi, kata Xinhua.
“Kebijakan fiskal yang lebih proaktif dan kebijakan moneter yang longgar harus dilaksanakan, meningkatkan dan menyempurnakan perangkat kebijakan, memperkuat penyesuaian kontra-siklus yang luar biasa,” katanya.
Kata-kata baru untuk kebijakan moneter menandai pelonggaran pertama sikap tersebut sejak akhir 2010, menurut pengumuman resmi pada pertemuan Politbiro.
Bank sentral telah menguraikan lima sikap kebijakan – “longgar”, “cukup longgar”, “hati-hati”, “cukup ketat” dan “ketat” – dengan fleksibilitas di kedua sisi masing-masing.
Tiongkok mengadopsi kebijakan moneter yang “cukup longgar” setelah krisis keuangan global 2008, sebelum beralih ke “hati-hati” pada akhir 2010.
Sumber : CNA/SL