Beijing | EGINDO.co – China mengatakan pada Sabtu (5 Oktober) bahwa mereka telah mengevakuasi 215 warga negaranya dari Lebanon, tempat Israel telah melakukan pemboman hebat sejak bulan lalu, yang mengakibatkan lebih dari 1.100 kematian.
Minggu ini, Israel mengatakan pasukannya melancarkan “serangan darat” ke beberapa bagian Lebanon selatan, benteng Hizbullah yang didukung Iran, setelah berhari-hari melakukan serangan besar-besaran di wilayah-wilayah di seluruh negeri tempat kelompok itu berkuasa.
Israel baru-baru ini mengalihkan fokusnya untuk mengamankan perbatasan utaranya dengan Lebanon, tempat bentrokan hampir terjadi setiap hari sejak Hizbullah melancarkan serangan untuk mendukung sekutu Palestina-nya, Hamas, setelah serangan kelompok itu pada 7 Oktober 2023.
Beberapa negara telah meluncurkan operasi untuk mengeluarkan warga negara mereka dari Lebanon setelah serangan darat tersebut, termasuk Korea Selatan, Rusia, Prancis, Spanyol, Jerman, dan Inggris.
“Sejauh ini, 215 warga negara China telah dievakuasi dengan selamat dari Lebanon dalam dua gelombang di bawah pengaturan dan organisasi pemerintah China,” kata Kementerian Luar Negeri Beijing dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada AFP.
“Kedutaan Besar China di Lebanon terus menjalankan misinya di Lebanon dan akan terus membantu warga negara China di sana dalam mengambil langkah-langkah keamanan,” tambahnya.
Kementerian tidak mengatakan ke mana warga negara China yang dievakuasi itu dibawa.
Menurut otoritas Lebanon, lebih dari 1.110 orang telah tewas di negara itu sejak meningkatnya pemboman Israel pada 23 September, sementara lebih dari satu juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Pada hari Rabu, China mendesak negara-negara adidaya untuk mencegah konflik “semakin memburuk” setelah Iran menembakkan serangkaian rudal ke Israel, yang memperingatkan bahwa hal itu akan membuat Teheran “membayar” atas serangan itu.
Sumber : CNA/SL