China Sebut Komentar AS terhadap Taiwan dan AUKUS Berbahaya

Kapal Perang Amerika dan Jepang di Laut China Selatan
Kapal Perang Amerika dan Jepang di Laut China Selatan

Beijing | EGINDO.co – Kantor Urusan Taiwan Tiongkok pada Rabu (10 April) menyebut pernyataan yang dibuat oleh Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell berbahaya, setelah ia menyarankan proyek kapal selam AUKUS antara Australia, Inggris, dan AS dapat membantu menghalangi tindakan Tiongkok terhadap Taiwan.

“Pernyataannya sangat berbahaya,” kata juru bicara Zhu Fenglian saat menanggapi pertanyaan pada konferensi pers mingguan.

“Pembentukan kemitraan keamanan trilateral antara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia pada dasarnya adalah untuk memprovokasi konfrontasi militer di kawasan melalui kerja sama militer dalam lingkaran kecil.”

Campbell, yang menjalin hubungan langka antara Taiwan dan AUKUS, mengatakan kepada lembaga pemikir Center for a New American Security di Washington bahwa kemampuan kapal selam baru akan meningkatkan perdamaian dan stabilitas, termasuk di selat yang memisahkan Tiongkok dan Taiwan.

Baca Juga :  Minyak Berjuang Tahan Kenaikan Di Tengah Permintaan Beragam

“Setiap upaya untuk menggunakan kerja sama militer yang relevan untuk campur tangan dalam masalah Taiwan adalah campur tangan dalam urusan dalam negeri Tiongkok, melanggar prinsip satu Tiongkok, dan membahayakan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Kami dengan tegas menentangnya,” kata Zhu.

Amerika Serikat, Inggris, dan Australia membentuk AUKUS pada tahun 2021, sebagai bagian dari upaya mereka untuk melawan kekuatan Tiongkok yang semakin besar di kawasan Indo-Pasifik.

Tiongkok menyebut perjanjian AUKUS berbahaya dan memperingatkan hal itu dapat memicu perlombaan senjata regional.

Baik Taiwan maupun Tiongkok sama-sama mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan sebagai wilayah mereka sendiri.

Tiongkok telah memperluas persenjataan kapal perang dan rudalnya secara besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir, dan melakukan reklamasi lahan secara luas di pulau-pulau di Laut Cina Selatan, membangun angkatan udara besar-besaran dan fasilitas militer lainnya, sehingga menimbulkan kekhawatiran besar di Washington dan kawasan sekitarnya.

Baca Juga :  Protes Korea Utara Memimpin Badan Perlucutan Senjata Dunia

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top