Beijing | EGINDO.co – China dan Rusia mengoordinasikan posisi mereka di Ukraina selama pertemuan antara menteri luar negeri kedua negara di Beijing pada Kamis (3 Februari), menurut pernyataan kementerian luar negeri China.
Ukraina mengatakan Rusia telah menempatkan 115.000 tentara di dekat perbatasannya, memicu kekhawatiran akan serangan yang membayangi.
Moskow membantah rencana semacam itu tetapi kekhawatiran internasional bahwa Rusia mungkin bersiap untuk perang semakin tinggi. Rusia telah meminta NATO untuk melarang Ukraina bergabung dan menarik diri dari Eropa timur.
Amerika Serikat dan sekutunya telah memperingatkan bahwa invasi akan memicu sanksi keras dan telah menolak tuntutan Rusia tentang NATO.
China menyatakan “pemahaman dan dukungan” untuk posisi Rusia pada keamanan mengenai hubungan Rusia dengan Amerika Serikat dan NATO, kata pernyataan itu, setelah Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu dengan mitra Rusia Sergei Lavrov.
Kedua belah pihak mengkoordinasikan posisi mereka pada isu-isu regional yang menjadi perhatian bersama, seperti Ukraina, Afghanistan dan situasi di Semenanjung Korea, kata pernyataan itu.
Dua foto yang dirilis oleh kementerian luar negeri China menunjukkan kedua pria itu melakukan benjolan siku sambil bermasker. Sebelum Lavrov, Beijing belum menerima tamu politik asing selama hampir dua tahun karena berusaha menjaga ibu kota negara itu bebas dari COVID-19.
Lavrov berada di Beijing bersama Presiden Vladimir Putin, yang akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada hari Jumat sebelum menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Sumber : CNA/SL