China Reformasi Keuangan, Terbuka Untuk Investasi Asing

China terbuka untuk investasi asing
China terbuka untuk investasi asing

Beijing/Shanghai | EGINDO.co – China akan memperdalam reformasi keuangan dan memperbaiki rezim peraturannya untuk melindungi dari risiko-risiko terhadap perekonomian, dan lebih membuka diri terhadap investasi asing, Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan pada hari Minggu.

Pemerintah akan menangkis risiko bagi perusahaan-perusahaan properti berkualitas tinggi dan mengurangi beban pembayaran bunga bagi pemerintah daerah, kata perdana menteri yang akan segera pensiun itu dalam laporan kerjanya pada pembukaan pertemuan tahunan parlemen China.

“Kita perlu memperdalam reformasi sistem keuangan, memperbaiki regulasi keuangan, dan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat memikul tanggung jawab penuh untuk menjaga risiko keuangan regional dan sistemik,” ujar sang perdana menteri.

China telah meningkatkan upayanya untuk mengatasi risiko keuangan karena ekonomi tumbuh hanya 3 persen tahun lalu, salah satu yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Perekonomian tertekan oleh pembatasan COVID selama tiga tahun, krisis di sektor properti, tindakan keras terhadap perusahaan swasta, dan melemahnya permintaan untuk ekspor China.

Perdana Menteri juga memberikan penekanan yang lebih besar pada reformasi kelembagaan dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini terjadi setelah media pemerintah melaporkan pada hari Selasa bahwa Presiden Xi Jinping berencana untuk melakukan reorganisasi “intensif” dan “luas” terhadap badan usaha milik negara (BUMN) dan entitas Partai Komunis.

Xi, yang mendapatkan masa kepemimpinan ketiga yang memecahkan rekor pada bulan Oktober, berencana untuk menghidupkan kembali Komisi Kerja Keuangan Pusat, kata dua orang yang diberi penjelasan tentang masalah ini kepada Reuters. Hal ini menandakan dorongan Xi untuk meningkatkan pengawasan terhadap sektor keuangan.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, badan perencanaan utama China juga mengatakan pada hari Minggu bahwa negara ini akan memajukan reformasi di bidang-bidang utama dan terus membuka diri terhadap investasi asing.

“Kami akan melaksanakan tugas-tugas reformasi yang penting untuk menghilangkan hambatan-hambatan institusional yang menghalangi pembangunan,” kata Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC).

China akan merumuskan dan mengimplementasikan rencana untuk putaran reformasi perusahaan milik negara, dan bergerak lebih cepat untuk membantu perusahaan-perusahaan China menjadi “kelas dunia”, kata NDRC.

Tiongkok berusaha untuk “menciptakan lingkungan yang positif di mana BUMN menunjukkan inisiatif yang besar, perusahaan-perusahaan swasta tidak takut untuk merintis jalan baru, dan perusahaan-perusahaan luar negeri merasa bebas untuk melakukan investasi,” kata NDRC.

NDRC juga mengatakan bahwa Tiongkok akan memanfaatkan investasi asing dengan lebih baik dan mempercepat transformasi Tiongkok menjadi “negara perdagangan yang kuat”.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top