Beijing | EGINDO.co – China perlu “mencoba semua cara” untuk menstabilkan ekspornya ke negara-negara maju, media pemerintah melaporkan Perdana Menteri Li Qiang mengatakan pada hari Jumat, mengisyaratkan bahwa dampak perlambatan global terhadap ekonomi domestik tetap menjadi perhatian utama.
Arus perdagangan dari dan ke negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini terus mengalami tren penurunan ketika pemerintah terakhir kali merilis data di bulan Maret, dengan ekspor turun 6,8% tahun ke tahun dan impor 10,2% lebih lemah untuk periode Januari-Februari.
Langkah-langkah pragmatis dan efektif akan diperkenalkan pada waktu yang tepat untuk lebih menstabilkan ekspektasi pasar, Perdana Menteri Li juga dilaporkan mengatakan dalam sebuah rapat kabinet pada hari Jumat, termasuk mengambil langkah-langkah untuk memandu perusahaan-perusahaan untuk memperdalam eksplorasi mereka di negara-negara berkembang dan pasar-pasar regional.
Eksportir Asia lainnya seperti Korea Selatan dan Vietnam juga mengalami penurunan ekspor dalam beberapa bulan pertama tahun 2023, menunjukkan bahwa China tidak sendirian dalam kesulitan ekspornya.
Penurunan 26,5 persen dalam impor semikonduktor China untuk Januari-Februari menunjukkan pasar yang menyusut untuk ekspor elektronik konsumen, karena inflasi yang tinggi di Amerika Serikat dan Eropa terus meredam permintaan dari China.
RRC selanjutnya akan merilis data perdagangan pada 13 April.
Sumber : CNA/SL