Beijing | EGINDO.co – Pemerintah China memerintahkan pemerintah setempat untuk segera meningkatkan pengendalian banjir transit perkotaan dan tanggapan darurat pada Kamis (22 Juli) setelah belasan orang tewas di kereta bawah tanah yang terendam di tengah hujan lebat yang terus melanda China tengah.
Sekitar 25 orang tewas di provinsi Henan tengah, termasuk 12 orang yang terjebak di kereta bawah tanah, di mana hujan terus turun selama enam hari dan menyebar ke utara ke provinsi tetangga Hebei.
Kementerian Perhubungan mengatakan pihak berwenang setempat harus segera memeriksa kembali dan memperbaiki semua risiko tersembunyi dalam transit kereta api.
“Mereka harus mengambil tindakan darurat seperti menangguhkan kereta, mengevakuasi penumpang, dan menutup stasiun dalam situasi yang tidak biasa seperti badai yang sangat intens,” kata kementerian itu.
Ratusan orang ditarik ke tempat aman awal pekan ini dari kereta bawah tanah yang banjir di ibu kota provinsi Henan, Zhengzhou, sebuah kota berpenduduk 12 juta orang sekitar 650 km barat daya Beijing.
Gambar media menunjukkan komuter tenggelam di perairan setinggi dada di kabin tanpa cahaya.
Satu stasiun bawah tanah direduksi menjadi kolam pengaduk yang besar.
Sekitar 617.1mm hujan turun di Zhengzhou dari Sabtu hingga Selasa, hampir setara dengan rata-rata tahunan kota 640.8mm
Pengawasan publik juga jatuh pada ketepatan waktu buletin cuaca yang disediakan oleh layanan meteorologi setempat.
Biro cuaca provinsi mengatakan kepada media pemerintah bahwa mereka telah mengeluarkan laporan peringatan hujan deras yang akan datang dua hari sebelumnya.
Sejak Senin malam, departemen meteorologi dari tingkat provinsi hingga kabupaten telah mengirimkan 120 juta pesan teks ke pengguna ponsel yang memperingatkan mereka tentang badai, kata biro cuaca Henan.
Pada Rabu malam, dua orang tewas setelah tornado menghantam Baoding, sebuah kota di provinsi Hebei sekitar 140 km barat daya Beijing.
Sumber : CNA/SL