Shanghai | EGINDO.co – Menteri Luar Negeri China Wang Yi mendesak Filipina untuk bekerja sama dengan China untuk mencari cara yang efektif untuk meredakan ketegangan di Laut China Selatan, kata kantor berita resmi Xinhua, Sabtu (12 Agustus).
Komentar tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara atas lokasi kapal perang yang dikandangkan yang berfungsi sebagai pos militer di Laut China Selatan.
Komentar itu dilontarkan Wang saat berkunjung ke Singapura dan Malaysia yang berlangsung pada Kamis dan Jumat, kata Xinhua.
China telah berulang kali menyatakan kesediaannya untuk menyelesaikan perbedaan dengan Filipina melalui dialog bilateral, berharap pihak Filipina akan mematuhi konsensus yang dicapai di masa lalu, Xinhua melaporkan Wang mengatakan.
Filipina sengaja mengandangkan kapal perang era Perang Dunia Kedua Sierra Madre pada tahun 1999 sebagai bagian dari klaim kedaulatannya atas Second Thomas Shoal, yang terletak di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE), dan merotasi segelintir pasukan melalui kapal tersebut.
Filipina memenangkan penghargaan arbitrase internasional pada tahun 2016 melawan klaim China atas hampir semua Laut China Selatan, setelah pengadilan memutuskan klaim Beijing tidak memiliki dasar hukum, termasuk di Second Thomas Shoal.
China, yang tidak mengakui putusan tersebut, telah membangun pulau-pulau buatan manusia yang dimiliterisasi di Laut China Selatan dan klaim kedaulatan bersejarahnya tumpang tindih dengan ZEE Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Indonesia.
Sumber : CNA/SL