Beijing | EGINDO.co – China mengambil “tindakan balasan” terhadap dua pesawat militer Filipina yang terbang ke wilayah udaranya di atas Laut Cina Selatan, kata kementerian luar negeri pada hari Jumat (23 Agustus).
“Pada tanggal 22 Agustus, dua pesawat militer Filipina masuk tanpa izin ke wilayah udara dekat Kepulauan Nansha, termasuk Zhubi Jiao (Terumbu Karang Subi), tempat China ditempatkan,” kata kementerian luar negeri Beijing kepada AFP dalam sebuah pernyataan.
Ditambahkannya bahwa “pihak China mengambil tindakan balasan yang diperlukan sesuai dengan hukum, untuk melindungi kedaulatan dan keamanannya sendiri”.
Kementerian luar negeri tidak menyebutkan jenis tindakan apa yang diambil China, menggambarkan tindakan tersebut sebagai “profesional, terkendali, dan terstandarisasi”.
“China akan terus dengan tegas melindungi kedaulatan teritorial dan hak maritimnya sendiri, dan dengan tegas menentang tindakan pelanggaran apa pun,” tambahnya.
Beijing mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan meskipun ada putusan pengadilan internasional yang menyatakan bahwa pernyataannya tidak memiliki dasar hukum.
Tiongkok dan Filipina telah beberapa kali berkonfrontasi di perairan tersebut dalam beberapa bulan terakhir, termasuk di sekitar kapal perang yang dikandangkan beberapa tahun lalu oleh Manila di Second Thomas Shoal yang disengketakan.
Awal minggu ini, kedua negara mengonfirmasi bahwa kapal penjaga pantai telah bertabrakan dalam insiden sebelum fajar di dekat Sabina Shoal yang disengketakan, yang terletak 140 km di sebelah barat Pulau Palawan di Filipina dan sekitar 1.200 km dari Pulau Hainan, daratan Tiongkok terdekat.
Sumber : CNA/SL