China Kecam Serangan Terhadap Konsulatnya Di Myanmar

Konsulat China di Myanmar diserang
Konsulat China di Myanmar diserang

Beijing | EGINDO.co – China mengutuk pada hari Senin (21 Oktober) serangan terhadap konsulatnya di Mandalay dan mendesak otoritas Myanmar untuk melakukan segala upaya untuk menangkap para pelaku, kata juru bicara kementerian luar negerinya.

Myanmar telah dilanda kekacauan sejak Februari 2021 ketika militer menggulingkan pemerintahan sipil terpilih dalam kudeta, yang secara tiba-tiba mengakhiri langkah tentatif negara miskin itu untuk menjadi demokrasi penuh.

Insiden minggu lalu terjadi menyusul lonjakan sentimen anti-China di media sosial di Myanmar, setelah tekanan baru-baru ini terhadap kelompok pemberontak untuk menghentikan pertempuran mereka melawan rezim militer.

Ledakan pada pukul 5 sore pada hari Jumat tidak menimbulkan korban tetapi merusak sebagian gedung konsulat, kata juru bicara kementerian, Lin Jian, dalam konferensi pers rutin.

Baca Juga :  Jumlah Korban Tewas Akibat Badai dan Banjir di Myanmar Jadi 74

China telah mengajukan “pernyataan serius” kepada otoritas di Myanmar, menyerukan penyelidikan menyeluruh dan segala upaya untuk menghukum berat para pelaku sesuai hukum, kata Lin.

Konsulat Tiongkok baru-baru ini mengeluarkan peringatan kepada semua warga negaranya, bisnis, dan kelompok di Myanmar untuk memperhatikan situasi keamanan dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan, tambahnya.

Seorang juru bicara pemerintah militer Myanmar tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Tekanan Tiongkok agar kelompok pemberontak menghentikan pertempuran mereka telah memicu kecurigaan di antara orang-orang di Myanmar bahwa Tiongkok mendukung junta, yang selanjutnya mengasingkan banyak orang yang menentang pemerintahan militer.

Kunjungan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi pada bulan Agustus untuk bertemu dengan kepala junta Min Aung Hlaing juga dilihat oleh beberapa kritikus sebagai dukungan terhadap pemerintah militer yang sedang berjuang.

Baca Juga :  Investor Asing Tumbuh, Momen Untuk Pacu Re-Industrialisasi

Beberapa aktivis di negara Asia Tenggara tersebut telah menyuarakan rasa frustrasi atas sikap Tiongkok, menyebutnya sebagai hambatan signifikan bagi perjuangan untuk demokrasi.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top