Washington | EGINDO.co – Koordinator Indo-Pasifik AS Kurt Campbell mengatakan pada hari Jumat (12 Agustus) bahwa China “mereaksi berlebihan” terhadap kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan dan menggunakannya sebagai dalih untuk mencoba mengubah status quo di Selat Taiwan.
Tanggapan Amerika akan sabar dan efektif, dan kehadiran serta sikap AS di kawasan itu akan menjelaskan perilaku China yang lebih tidak stabil, kata Campbell kepada wartawan melalui telepon.
“China telah bereaksi berlebihan dan tindakannya terus menjadi provokatif, tidak stabil dan belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Campbell, menyebutnya sebagai bagian dari “kampanye tekanan intensif” terhadap Taiwan.
“Itu belum berakhir dan kami berharap itu akan terus berlanjut dalam beberapa minggu dan bulan mendatang,” kata Campbell, menambahkan bahwa beberapa kapal perang China tetap berada di sekitar Taiwan, sebuah pulau yang memiliki pemerintahan sendiri.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan pada hari Kamis bahwa ancaman kekuatan China tidak berkurang, meskipun latihan militer terbesar Beijing di sekitar pulau itu setelah kunjungan Pelosi minggu lalu tampaknya akan berkurang.
Campbell menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat akan melakukan transit udara dan laut standar melalui Selat Taiwan dalam beberapa minggu mendatang, dan akan mengumumkan “peta jalan ambisius” untuk negosiasi perdagangan dengan Taiwan dalam beberapa hari mendatang.
“Dan kami akan memastikan bahwa kehadiran, postur, dan latihan kami bertanggung jawab atas perilaku China yang lebih provokatif dan tidak stabil, dengan pandangan untuk mengarahkan situasi di Pasifik barat menuju stabilitas yang lebih besar,” katanya.
Sumber : CNA/SL