China Desak AS dan Jepang Tarik Sistem Rudal Typhon

Sistem Rudal Typhon
Sistem Rudal Typhon

Beijing | EGINDO.co – Tiongkok mendesak Tokyo dan Washington pada Selasa (16 September) untuk menarik sistem rudal Typhon yang dikembangkan AS, setelah sistem tersebut diresmikan di Jepang untuk pertama kalinya dalam latihan militer gabungan.

Jepang dan Amerika Serikat memulai latihan militer “Resolute Dragon” pada Kamis, dan latihan tersebut akan berlangsung hingga 25 September, ungkap Kementerian Pertahanan Tokyo di X.

Pasukan Bela Diri Jepang mengonfirmasi kepada AFP bahwa sistem rudal tersebut telah dipamerkan untuk pertama kalinya di negara itu selama latihan, meskipun menyatakan senjata tersebut tidak akan ditembakkan.

Kementerian Luar Negeri Beijing pada Selasa mendesak Amerika Serikat dan Jepang untuk “segera menarik” sistem rudal tersebut.

“Amerika Serikat dan Jepang, mengabaikan kekhawatiran serius Tiongkok, bersikeras untuk menempatkan sistem rudal jarak menengah Typhon di Jepang dengan dalih latihan gabungan,” ujar juru bicara Lin Jian kepada wartawan dalam sebuah pengarahan rutin.

“Tiongkok menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan penolakan tegas terhadap hal ini,” tambahnya.

Sistem rudal Typhon Amerika Serikat merupakan bagian dari “portofolio modernisasi” serangan presisi jarak jauh Angkatan Darat, menurut laporan April di situs web Institut Angkatan Laut AS.

Sistem ini “memanfaatkan rudal SM-6 produksi Raytheon dan rudal jelajah Tomahawk produksi Raytheon yang sudah ada, serta memodifikasinya untuk peluncuran darat”, tambahnya.

Sistem ini adalah “sistem berbasis truk yang dimuati trailer yang dapat digunakan di seluruh posisi terjal dan sulit”, ujar Kolonel AS Wade Germann kepada wartawan pada hari Senin di sebuah pangkalan udara di kota Iwakuni, Jepang.

“Pencegahan terhadap serangan bersenjata dapat ditingkatkan seiring dengan semakin ketatnya lingkungan keamanan di sekitar Jepang,” ujar juru bicara Pasukan Bela Diri Jepang kepada AFP.

Typhon dikerahkan di Filipina utara pada tahun 2024 untuk latihan gabungan tahunan.

Pada bulan Desember, Manila membuat marah Beijing ketika mengatakan bahwa mereka berencana untuk mengakuisisi sistem tersebut dalam upaya untuk mengamankan kepentingan maritimnya.

“Penempatan sistem Typhon oleh Amerika Serikat di negara-negara Asia … meningkatkan risiko perlombaan senjata dan konfrontasi militer regional, serta menimbulkan ancaman substansial terhadap keamanan strategis regional,” ujar Lin pada hari Selasa.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top