China Dapat Tumbuh Lebih Cepat Jika Reformasi Pro-Pasar

Kristalina Georgieva
Kristalina Georgieva

Beijing | EGINDO.co – Dengan paket reformasi pro-pasar yang komprehensif, Tiongkok dapat tumbuh jauh lebih cepat dibandingkan skenario status quo, kata Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva pada Minggu (24 Maret).

“Pertumbuhan tambahan ini akan berarti perluasan ekonomi riil sebesar 20 persen selama 15 tahun ke depan, dalam istilah saat ini, itu seperti menambah US$3,5 triliun pada perekonomian Tiongkok,” kata Georgieva dalam pidatonya di Forum Pembangunan Tiongkok, menyerukan langkah-langkah untuk meningkatkan keberlanjutan sektor properti, mengurangi risiko utang dan lebih fokus pada konsumsi domestik.

Langkah tegas untuk mengurangi stok perumahan yang belum selesai dan memberikan lebih banyak ruang untuk koreksi berbasis pasar di sektor properti dapat mempercepat solusi permasalahan sektor properti saat ini dan meningkatkan kepercayaan konsumen dan investor, katanya.

Baca Juga :  China-Filipina Saling Tuding Terkait Bentrok Terbaru Di LCS

Perdana Menteri Li Qiang mengatakan dalam pernyataan resmi terbarunya mengenai sektor perumahan pada hari Jumat bahwa Tiongkok akan lebih mengoptimalkan kebijakan properti. Awal bulan ini, Li mengumumkan sasaran pertumbuhan tahunan sekitar 5 persen pada tahun ini, sebuah target yang menurut beberapa analis ambisius.

Tiongkok juga perlu lebih bergantung pada konsumsi domestik, kata Georgieva. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan pendapatan, meningkatkan daya beli keluarga dan memperluas sistem jaminan sosial, termasuk sistem pensiun, dengan “cara yang bertanggung jawab secara fiskal”.

Tiongkok harus membangun kerangka peraturan AI yang kuat, kata Georgieva, seraya mencatat bahwa Tiongkok memimpin negara-negara berkembang dalam hal kesiapan AI.

Kementerian Perindustrian Tiongkok pada bulan Januari mengeluarkan rancangan pedoman untuk standarisasi industri AI, dengan tujuan untuk menerapkan standar nasional dan industri pada tahun 2026.

Baca Juga :  2 Warga Negara China Tewas Dalam Insiden Perahu Di Xiamen

Tiongkok memiliki “potensi besar dalam memajukan ekonomi hijau”, kata Georgieva. Meskipun Tiongkok memimpin dalam penggunaan energi terbarukan, Tiongkok perlu menjual lebih banyak listrik sesuai harga pasar, agar dapat melakukan dekarbonisasi dengan lebih efisien, katanya. Dia juga merekomendasikan Tiongkok memperluas sistem perdagangan emisi (ETS) ke sektor industri.

ETS, yang saat ini mencakup sektor ketenagalistrikan, diperkirakan akan mencakup sektor-sektor baru seperti semen dan aluminium pada akhir tahun 2025.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top