Cerita Pekerja Perempuan Di APP Sinarmas, Peringati HPI

Peringati HPI
Peringati HPI

Jakarta | EGINDO.co – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional (HPI), Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas menampilkan beberapa sosok perempuan insipiratif yang berdampak dalam perannya masing-masing.

Demikian dikutip EGINDO.co pada laman resmi APP Sinarmas pada Senin (21/3/2022). Disebutkan sejumlah sosok. Satu diantaranya Irmai Sastri Arsih, perempuan sekaligus ibu yang merupakan sarjana Ilmu Hukum di Universitas Islam Riau ini, kini bekerja sebagai Public Affairs & CSR PT IKPP Perawang Mill.

Irmai Sastri Arsih

Irmai Sastri Arsih bercerita bagaimana perspektif dirinya mengenai perempuan yang aktif bekerja dan terus mengembangkan kemampuannya. Dia telah bekerja selama sekitar 12 tahun.

Kalau ditarik mundur sepertinya sudah dimulai sejak kuliah. Kita di jurusan hukum itu belajar bagimana menganalisa, bertemu dan berelasi dengan banyak orang, yang kemudian membuat saya sadar kalau dealing dengan orang banyak itu menarik. Seru sekali melihat banyak karakter dan latar belakang orang lain yang bisa saya pelajari, bisa dapat pemahaman baru setiap harinya. Kebetulan dari awal saya masuk bekerja di APP sudah langsung di divisi ini. Awalnya, begitu saya diwawancarai atasan saya, dijelaskan jobdesc nya apa dan saya tertarik. Hingga saat ini, memang bekerja sama dengan banyak orang sudah jadi makanan sehari-hari,” kata Irma.

Dijelaskannya, saat ini, dia dan timnya ada enam orang dan dia satu-satunya perempuan. Mereka saling bekerja sama dan menghargai tugas masing-masing dalam tim. “Saya khususnya dipercayakan untuk mengelola dan mengatur sistem kerja yang efektif. Nah, selain tentunya menjalankan fungsi corporate social and responsibility (CSR) dan Public Affairs, saya juga mengurusi bidang campus relation. Intinya sebetulnya sama, saya harus mampu menakar pihak eksternal mana yang cocok kita ajak kerja sama, rencana perusahaan terkait pertanggungjawaban dan pemberian bantuan untuk masyarakat, dan sebagainya. Saya juga menjaga relasi dengan para pihak yang telah bekerja sama tersebut,” katanya menjelaskan.

Diakuinya, pekerjaannya selalu berurusan dengan orang lain, jadi tidak ada yang pasti sebenarnya. “Saya jadi harus belajar terus, mengasah kemampuan baru agar bisa menghadapi berbagai karakter orang. Beruntung, di tempat saya bekerja sekarang itu sangat terbuka untuk segala kesempatan. Setelah saya sadar perlu belajar, saya jadi sering diskusi dengan rekan-rekan tim, bahkan dengan manajemen dan pimpinan juga sangat terbuka untuk saya bertanya apabila ada kesulitan. Ditambah lagi saya belajar juga dari adik-adik mahasiswa saat ada acara atau kesempatan berdiskusi, banyak insights yang didapatkan, Bersyukur sekali saya bisa aktif berkarya di sini, dapat ilmu dari orang-orang yang lebih jago dan diberikan saran juga. Dari situ juga saya bisa tahu masalah yang terjadi di lapangan bagaimana dan memerlukan solusi seperti apa yang bisa saya dan tim lakukan,” ujarnya datar.

Menurut Irmai, dirinya bersyukur sekali sedari awal kerja tidak pernah menghadapi tantangan. Rekan-rekan kerja dan pimpinannya sangat menghormatinya sebagai perempuan. “Betul, di luar sana masih ada stigma seperti itu. Tapi, menurut saya perempuan juga mampu bekerja dan mewujudkan apa yang dia inginkan. Sedari dulu, saya ingin sekali bisa bantu orang banyak dengan apa yang saya kerjakan. bagian diri saya ingin membuktikan bahwa saya mampu mewujudkannya. Kita harus buktikan bahwa kita juga mampu bersaing. Selama kita melakukan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab dan terus mengasah kemampuan yang kita miliki, saya rasa kita lebih dari mampu mematahkan stigma tersebut,” kata Irmai membeberkan.

Irmai menilai, selama percaya dan yakin dengan apa yang dikerjakan, seharusnya tantangan apapun bisa dilalui. Tentunya penting juga dengan dukungan orang-orang sekitar yang percaya dengan kemampuan kita.

Dijelaskan Irmai, selain bekerja, dirinya mempunyia peran menjadi istri dan ibu dari tiga orang anak. “Kalau saya, sedari awal sebelum memutuskan menikah, suami saya sudah tahu bahwa saya suka bekerja. Jadi dia sudah menerima itu. Kalau dengan anak-anak, asalkan komunikasi lancar dan saya kasih pengertian terus menerus kalau saya bekerja itu untuk menyalurkan apa yang menjadi impian saya sejak dulu. Pernah waktu itu saya harus menyelenggarakan acara dan pulang ke rumah tengah malam, ya anak-anak ada saja yang protes dan minta bunda-nya ini tidak bekerja. Saya bilang, bunda bekerja untuk berikan adik mainan hehe intinya, saya juga harus pintar membagi waktu. Ketika sedang tidak bekerja atau ada waktu luang, ya saya berikan perhatian penuh dengan menghabiskan waktu bersama keluarga,” kata Irmai.@

App/fd/TimEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top