Jakarta | EGINDO.co – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masih mendapatkan suntikan Modal Negara meskipun Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) bagi BUMN.
Khususnya kepada BUMN sakit dan tidak memberikan hasil, namun terus menerus mendapatkan suntikan modal negara. “Kalau yang lalu-lalu BUMN-BUMN kan banyak terlalu keseringan kita proteksi. Sakit tambahi PMN. Sakit, suntik PMN. Maaf, terlalu enak sekali,” ungkap Jokowi saat berbincang dengan sejumlah Direktur Utama BUMN pada Sabtu lalu.
Namun, dalam catatan yang ada sejumlah BUMN pemerintah masih tetap memberikan PMN kepada sejumlah BUMN pada tahun 2021 ini.
Pertama PT PLN (Persero). Pemerintah memberikan PMN senilai Rp5 triliun untuk pendanaan infrastruktur ketenagalistrikan berupa transmisi, gardu induk, dan distribusi untuk listrik pedesaan.
Kedua, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI. Perusahaan yang juga dikenal sebagai Indonesia Financial Group (IFG) itu mendapat PMN mencapai Rp20 triliun untuk menjaga solvabilitas Risk Based Capital (RBC) sekaligus menyelesaikan kewajiban PT Asuransi Jiwasraya.
Ketiga, PT Hutama Karya (Persero) Tbk. BUMN karya mendapat PMN senilai Rp6,2 triliun untuk pembangunan infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Namun, pemerintah memberikan tambahan sekitar Rp9 triliun untuk penyelesaian tol.
Keempat, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF. Pemerintah memberi PMN sekitar Rp2,25 triliun untuk penyediaan dana murah jangka panjang kepada penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Kelima, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III. PMN yang diberikan sebesar Rp1,2 triliun untuk pengembangan Pelabuhan Benoa dalam rangka mendukung program Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).
Keenam, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC mendapat PMN sekitar Rp470 miliar untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung penyelenggaraan KTT G20 2023 di TanaMori-Labuan Bajo.
Ketujuh, PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) atau KIW. PMN yang diberikan senilai Rp977 miliar untuk pengembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.
Kedelapan, PT PAL Indonesia (Persero). PMN sebesar Rp1,28 triliun untuk penyiapan fasilitas produksi kapal selam dan pengadaan peralatan pendukung produksi kapal selam.
Kesembilan, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) atau LPEI mendapat PMN sekitar Rp5 triliun untuk penyediaan pembiayaan, penjaminan, dan asuransi serta penugasan khusus ekspor (National Interest Account).
Kesepuluh, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Perusahaan mendapat PMN mencapai Rp7,9 triliun untuk pembangunan tujuh ruas Jalan Tol Trans Sumatera dan Jalan Tol Trans Jawa. Selain itu, juga untuk mengurangi beban utang dan restrukturisasi keuangan perusahaan.
Kesebelas, PT KAI (Persero). Perusahaan perkeretaapian nasional mendapat suntikan PMN Rp4,3 triliun untuk pendanaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.@
Bs/TimEGINDO.co