BRIN Tarik Buoy Pendeteksi Tsunami Untuk Ganti Baterai

ilustrasi Buoy Pendeteksi Tsunami
ilustrasi Buoy Pendeteksi Tsunami

Jakarta|EGINDO.co Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menarik alat pendeteksi tsunami, Buoy di sejumlah wilayah untuk mengganti baterainya. Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika BRIN Budi Prawara mengatakan, hal itu untuk meningkatkan kemampuan alat mendeteksi tsunami.

“Ada beberapa Buoy yang kita pasang di beberapa lokasi, dan umurnya sudah dua tahun. Memang masa untuk ditarik lagi ke darat karena baterainya sudah habis,” ujarnya dalam perbincangan dengan Pro3 RRI, Kamis (2/2/2023) malam.

Diharapkannya, dengan kemampuan meningkat, prakiraan deteksi gelombang laut, dan tsunami dapat dilakukan lebih baik lagi. Untuk itu, BRIN selalu berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagai pengguna alat.

Baca Juga :  Harga Emas Antam Hari Ini, Selasa 14 Januari 2025: Rp1.560.000 per Gram

“Jadi yang memang saat ini BRIN lakukan adalah bagaimana bisa meningkatkan produk riset ini supaya approvent. Kita juga sudah mengkomunikasikan dengan user dalam hal ini adalah BMKG,” ujarnya.

Meski begitu, Budi menekankan, Buoy yang dipasang BRIN statusnya dalam kerangka riset. “Jadi belum operasional, kalau sudah operasional nanti akan  menjadi kewenangan BMKG dan bukan BRIN,” ucapnya.

Ia menyampaikan, dari riset yang dilakukan BRIN terhadap Buoy ini, ditemukan masih ada kendala teknis. “BMKG berharap ada improvement, sehingga Buoy terpasang, dan habis masanya kita tarik, sambil melakukan pengamatan di darat,” ujarnya.

Dikutip dari Indonesia.go.id, Buoy berfungsi untuk mengawasi, dan mencatat perubahan tingkat air laut di samudra. Alat ini dipasang di beberapa titik di Indonesia seperti Laut Jawa, Sumatera, Flores, Maluku dan Banda.

Baca Juga :  Minyak Naik Karena Stok Minyak Mentah AS, Dolar Lebih Rendah

Alat Buoy tsunami ini sempat tidak berfungsi karena rusak, dan hilang sejak 2012 hingga 2018. Kemudian di akhir 2019, pemerintah meluncurkan Ina-Buoy terbaru yang dilengkapi sensor pendeteksi tekanan bawah air laut.

Empat Buoy kembali dipasang di Pantai Selatan Jawa Timur, Pantai Selatan Jawa Tengah, Selat Sunda dan Pelabuhan Benoa Bali. Buoy ini sendiri berada dan beroperasi di 13 lokasi di seluruh Indonesia.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top