Rio De Janeiro| EGINDO.co – Pelatih Fernando Diniz tidak lagi bertanggung jawab atas tim nasional Brasil, kata Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) pada Jumat (5 Januari).
Diniz yang ditunjuk sementara, dikontrak satu tahun namun memimpin Brasil dalam enam pertandingan babak kualifikasi Piala Dunia 2026, dengan tiga kekalahan, satu kali imbang, dan dua kemenangan. Dia menggabungkan kiprahnya dengan Fluminense, klub tempat dia memenangkan Copa Libertadores tahun lalu.
“CBF mengucapkan terima kasih kepada Fernando Diniz atas kerja keras yang telah dilakukannya, atas segala dedikasi dan keseriusannya, serta atas tantangan memperbarui tim nasional Brasil selama masa jabatannya. Kami mendoakan yang terbaik bagi Fernando Diniz,” kata badan pengelola olahraga itu dalam sebuah pernyataan. sebuah pernyataan.
Presiden Ednaldo Rodrigues berbicara dengan presiden Fluminense Mario Bittencourt pada hari Kamis tentang keputusan untuk mempekerjakan pelatih permanen untuk mempersiapkan tim menghadapi Piala Dunia FIFA 2026.
Pelatih Sao Paulo Dorival Junior sedang dipertimbangkan untuk pekerjaan itu, kata dua sumber kepada Reuters.
Kepergian Diniz karena hasil timnas yang tidak sesuai harapan, kata salah satu sumber. Brasil berada di peringkat keenam klasemen kualifikasi Piala Dunia Amerika Selatan.
CBF menginginkan Carlo Ancelotti untuk mengambil alih tahun ini, tetapi pelatih asal Italia itu lebih memilih untuk memperbarui kontraknya dengan Real Madrid. Kini, favorit Rodrigues untuk memimpin tim adalah Dorival, menurut sumber yang enggan disebutkan namanya.
Ednaldo sudah membuka pembicaraan dengan presiden Sao Paulo, Julio Casares, untuk menyatakan ketertarikannya pada Dorival Jr, kata sumber kedua.
“Dia menjelaskan bahwa dia sedang terburu-buru dan menginginkan Dorival segera karena awal musim. Julio mengatakan dia akan berbicara dengan Dorival dan situasinya akan teratasi pada hari Senin.”
Keputusan tersebut diambil sehari setelah Rodrigues kembali memimpin CBF, berkat keputusan Menteri Gilmar Mendes, dari Mahkamah Agung Federal (STF), setelah dicopot pada awal Desember oleh Pengadilan Rio de Janeiro.
Sumber : CNA/SL