Jakarta | EGINDO.co – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga di kuartal II-2024, stagnan dan konsumsi pemerintah melambat. Pertumbuhan melambat bila dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,11% yoy, dan juga melambat bila dibandingkan kuartal II 2024 yang mencapai 5,17% yoy. Bila dilihat berdasarkan sumber utama pertumbuhan ekonomi, sumbangan konsumsi rumah tangga stagnan dan cenderung melambat, yakni sebesar 2,62% yoy pada kuartal II dan kuartal I 2024, serta turun bila dibandingkan kuartal II 2023 yang mencapai 2,77% yoy.
Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers, Senin (5/8/2024) hari ini. Dikatakannya disamping konsumsi pemerintah juga melambat pada kuartal II 2024 yakni hanya mencapai 0,25% yoy melambat dari kuartal I 2024 yang mencapai 1,06% yoy dan pada kuartal II 2023 mencapai 0,72% yoy. Kedua sumber pertumbuhan ekonomi yang melambat ini membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2024 tumbuh melambat menjadi 5,05% yoy.
Menurutnya, padahal konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi terbesar, baik dari periode-periode sebelumnya pada pada kuartal II 2024 ini. Adapun sumber pertumbuhan ekonomi utama pada kuartal II 2024 yang mengalami pertumbuhan di antaranya Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang mencapai 1,32% yoy meningkat dari kuartal I 2024 yang mencapai 1,19% yoy. “Selain itu pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 juga ditopang oleh komponen net ekspor memberikan sumber pertumbuhan 0,25% yoy,” tutur Edy.
Dijelaskannya, terakhir sumber pertumbuhan ekonomi lainnya berhasil mencapai 0,76% yoy, tumbuh dari kuartal sebelumnya yang mengalami kontraksi 0,05%. Secara akumulasi, bila dihitung berdasarkan sumbernya, yakni dari konsumsi pemerintah mencapai 2,65% yoy, PMTB 1,32% yoy, net ekspor 0,25% yoy, konsumsi pemerintah 0,10% yoy, dan lainnya mencapai 0,76%, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2024 mencapai 5,05% yoy.@
Bs/timEGINDO.co