Tokyo | EGINDO.co – Populasi usia kerja Jepang yang semakin berkurang menyebabkan perubahan struktural di pasar tenaga kerja yang meningkatkan tekanan pada perusahaan untuk menaikkan upah dan harga jasa, kata Bank Jepang dalam dua makalah penelitian yang dirilis pada hari Selasa (20 Agustus).
Temuan tersebut mendukung argumen bank sentral bahwa tekanan inflasi yang meluas memerlukan peningkatan suku bunga secara bertahap dari level mendekati nol saat ini.
Gaji pekerja tetap tetap stagnan bahkan ketika kekurangan tenaga kerja meningkat sejak pertengahan 2010-an, karena pekerja perempuan dan lansia mengisi kesenjangan tersebut dengan mengambil pekerjaan paruh waktu bergaji rendah.
Tren tersebut berubah karena semakin berkurangnya jumlah pekerja perempuan dan lansia, meningkatnya pekerja yang berpindah pekerjaan, dan peningkatan gaji untuk pekerjaan paruh waktu mendorong perusahaan untuk menaikkan gaji pekerja tetap, kata BOJ dalam sebuah makalah penelitian tentang pasar tenaga kerja Jepang.
“Kekurangan tenaga kerja memicu perubahan dalam perilaku penetapan upah perusahaan,” kata makalah tersebut. “Ruang lingkup untuk pasokan tenaga kerja tambahan kemungkinan akan menyusut secara bertahap, yang terlihat terus menekan upah.”
Tekanan upah seperti itu mulai menggantikan biaya bahan baku sebagai pendorong utama inflasi, kata BOJ dalam makalah penelitian lain tentang harga sektor jasa Jepang.
Layanan mulai dari pelajaran bahasa Inggris hingga bimbingan belajar hingga pijat telah mengalami kenaikan harga karena biaya tenaga kerja terus meningkat, kata makalah itu.
“Dengan meningkatnya tekanan upah, perilaku penetapan harga perusahaan berubah” dan menopang harga sektor jasa, yang telah berkisar di sekitar nol sejak akhir 1990-an, katanya.
BOJ mengakhiri suku bunga negatif pada bulan Maret dan menaikkan biaya pinjaman jangka pendek menjadi 0,25 persen pada bulan Juli dengan pandangan pemulihan ekonomi yang solid akan menjaga inflasi secara berkelanjutan pada target 2 persennya.
Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengatakan bank sentral akan terus menaikkan suku bunga jika pertumbuhan ekonomi dan inflasi bergerak sesuai dengan proyeksinya.
Sumber : CNA/SL