Jakarta|EGINDO.co Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan kemunculan bibit siklon tropis 91S di wilayah Samudra Hindia. Keberadaan sistem ini berpotensi memicu cuaca ekstrem di sejumlah daerah, khususnya Sumatra Barat, Bengkulu, dan Lampung.
Menurut BMKG, bibit siklon 91S dapat meningkatkan intensitas pertumbuhan awan hujan, sehingga ketiga provinsi tersebut berpotensi diguyur hujan lebat dalam beberapa hari ke depan. Meski peluang 91S berkembang menjadi siklon tropis tergolong rendah, masyarakat tetap diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem.
Selain memicu hujan lebat, sistem ini juga memengaruhi kondisi perairan di sekitar Sumatra dan Jawa bagian barat. BMKG mencatat adanya peningkatan tinggi gelombang antara 1,25 hingga 2,5 meter di beberapa wilayah perairan, meliputi:
-
Samudra Hindia barat Kepulauan Nias,
-
Samudra Hindia selatan Banten,
-
Selat Sunda bagian selatan.
Peningkatan tinggi gelombang ini diperkirakan berlangsung hingga 12 Desember 2025.
BMKG menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik, tetapi tetap waspada terhadap potensi banjir, tanah longsor, hingga gangguan aktivitas pelayaran. “Potensi 91S untuk berkembang menjadi siklon tropis dan memasuki daratan masih rendah. Namun masyarakat diimbau tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan,” tulis BMKG dalam keterangannya, Kamis (11/12/2025).
BMKG juga mengimbau nelayan, operator kapal, dan pengguna jasa maritim lainnya agar memperhatikan kondisi cuaca sebelum beraktivitas di laut, terutama di wilayah perairan yang diprediksi mengalami gelombang tinggi. (Sn)