BLT BBM Rp600 Ribu Tak Cukup, Tetap Tolak Kenaikan BBM

STASIUN JAKARTA KOTA: Ribuan orang setiap hari beraktivitas di Stasiun Jakarta Kota Jakarta Barat, mulai dari ojek online hingga pedagangg makanan, minuman tak pernah sepi sebelum dilanda Covid-19. (Foto/teks: Fadmin Malau)
Driver Ojol (Foto: Fadmin Malau)

Medan | EGINDO.co – Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM yang diberi pemerintah sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM Rp600 ribu tidak cukup, para pengemudi Ojol tetap menolak kenaikan BBM. “BLT BBM hanya Rp600 ribu tidak akan mencukupi kebutuhan hidup karena hanya 4 bulan. Hitung saja 4 bulan Rp600 ribu berarti satu bulan Rp150 ribu berarti satu hari Rp5 ribu. Kenaikan BBM saja sudah Rp3 ribu per liter,” kata Anwar Bakti (32) driver Ojol di Medan kepada EGINDO.co tentang BLT BBM untuk pengemudi Ojol.

Anwar Bakti (32) yang mengaku lulusan Fakultas Ekonomi itu meminta para pemimpin di negeri ini berpikir rasional. BLT BBM untuk driver Ojol Rp5 ribu per hari, BBM naik Rp3 ribu per liter. “Dimana logika berpikirnya dan belum lagi dampak ekonomi dari kenaikan harga BBM dengan naiknya harga kebutuhan pokok dan komponen sepeda motor,” kata Anwar Bakti yang sudah setahun menjadi driver Ojol akibat perusahaan tempatnya bekerja tutup sewaktu pandemi Covid-19 melanda.

Baca Juga :  Mitbana Dan Sinarmas Land Bakal Ciptakan Smart Mobility

Katanya jelas para pengemudi ojol tetap menolak kenaikan harga BBM jenis Pertalite dan Solar meskipun ada bantuan langsung tunai atau BLT BBM yang disiapkan pemerintah sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sebelumnya mengumumkan adanya pengalihan subsidi BBM menjadi bansos pada Senin, 29 Agustus 2022. Bantalan sosial tambahan ini akan digelontorkan kepada 20,65 juta kelompok atau keluarga penerima manfaat dalam bentuk bantuan langsung tunai atau BLT sebesar 12,4 triliun rupiah untuk tahap pertama.@

Bs/TimEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top