BKSDA Sumsel Terima GPS Collar Gajah Dari APP Sinarmas

BKSDA Sumsel Terima GPS Collar
BKSDA Sumsel Terima GPS Collar

Jakarta | EGINDO.co – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) menerima bantuan tiga unit alat pemantau pergerakan satwa atau GPS Collar dari Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas.

Piranti tersebut dipasangkan pada gajah Sumatra yang berada di kawasan Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.

Kepala BKSDA Sumsel, Ujang Wisnu Barata mengatakan pemasangan GPS Collar tersebut sebagai salah satu upaya untuk menjaga kelestarian satwa dilindungi yakni gajah Sumatra.

Gajah Sumatera

Dikatakannya, populasi gajah Sumatera di kawasan SM Padang Sugihan terpantau lebih dari 46 ekor. “Pemasangan GPS Collar tersebut juga sebagai langkah sistem peringatan dini atau upaya mitigasi terhadap konflik gajah dengan manusia,” kata Ujang Wisnu Barata seperti dilansir pada laman resmi APP Sinarmas yang dikutip EGINDO.co

Baca Juga :  KSEI: Oki Pulp & Paper Mills Undur Jadwal Penerbitan Obligasi

Disebutkan, sejauh ini BKSDA sudah memasang GPS Collar pada seekor gajah betina di kawasan SM Gunung Raya, di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Gajah tersebut hidup bersama empat gajah lain.

BKSDA sangat menyambut baik kepedulian dari APP Sinarmas atas pelestarian satwa dilindungi di kawasan Padang Sugihan karena mamalia bertubuh besar itu memiliki wilayah jelajah hingga ke areal Hutan Tanam Industri. Dalam satu hari, gajah diperkirakan menjelajah wilayah sejauh 3 kilometer hingga masuk ke areal perusahaan mitra pemasok APP Sinarmas atau perkebunan milik masyarakat.

“Dengan dipasangnya alat GPS ini, maka pergerakan gajah ini akan terpantau, sehingga masyarakat sekitar kawasan hutan dapat mengantisipasi. Semisal gajah akan masuk ke perkampungan atau ke areal perkebunan,” kata Ujang Wisnu Brata menjelaskan.

Sementara itu Ketua Forum Konservasi Gajah, Donny mengatakan upaya pelestarian gajah dengan pemasangan GPS Collar tersebut menjadi yang pertama di Indonesia dilakukan kalangan di luar pemerintah. “Ini menumbuhkan semangat baru bagi kami terutama bagi para pecinta satwa gajah, bahwa dengan dipasangnya GPS Collar ini akan ditemukan pengetahuan baru yang penting dalam upaya pelestariannya,” katanya.

Baca Juga :  Pelanggar Fatalitas Dan Kejahatan, Jangan Ada Pembiaran

Sementara itu, Head of Landscape Conservation, Health, Safety & Environment APP Sinar Mas Jasmine NP Doloksaribu mengatakan saat ini perusahaan memiliki program konservasi terhadap tiga spesies yang menjadi prioritas yaitu harimau sumatra, gajah sumatra, dan orang utan.

“Setiap program bertujuan untuk mempertahankan populasi hingga menambah jumlahnya,” katanya menambamkan.

Ketua Perkumpulan Jejaring Hutan dan Satwa (PJHS) Syamsuardi mengatakan pemasangan tiga unit GPS Collar ini direncanakan pada Maret 2022 dengan menggunakan tim yang terdiri dari beragam unsur.

“Hanya tiga gajah liar yang akan dipasangkan GPS ini, artinya akan dipilih gajah yang paling dominan dari 46 ekor yang ada,” katanya menegaskan.

Sementara itu, Tim Ahli PJHS Wishu Sukmantoro menambahkan saat ini pemasangan alat GPS terhadap satwa yang dilindungi telah menjadi tren di seluruh dunia karena menjadi teknologi terbaru. GPS Collar dengan berat sekitar 15 kilogram ini akan dipasangkan seperti kalung pada gajah, sehingga pihak terkait dapat memetakan pergerakannya. Alat ini menggunakan baterai yang didesain berdaya tahan hingga 2-3 tahun.

Baca Juga :  Korut Tuduh AS, Korsel Menerbangkan Pesawat Mata-Mata dan Kapal

“Dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara seperti Thailand dan Malaysia, bisa dikatakan Indonesia jauh sudah lebih baik karena sudah menggunakan GPS Collar ini, yang bisa memantau pergerakan gajah hanya melalui gawai,” katanya menandaskan.

APP/fd/TimEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top