BKF: Pemerintah Terus Memantau Pergerakan Harga Telur

TELUR
Telur ayam

Jakarta | EGINDO.co – Pemerintah terus memantau pergerakan harga tersebut karena dikhawatirkan berdampak signifikan terhadap inflasi Mei 2023 seiring dengan harga telur ayam terus merangkak naik.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu kepada wartawan kemarin di Jakarta.

Menurutnya, inflasi bulan Mei harusnya lebih bagus dibandingkan kemarin, maka memantau beberapa harga yang cepet naik seperti harga telur yang biasa dilakukan intervensi cukup spesifik. Pihaknya masih memantau apakah kenaikan harga-harga seperti telur, akan mengerek inflasi pada Mei.

“Kita juga akan lihat kenapa harga telur naik, lalu kita lihat intervensinya apakah harga telur naik karena harga pakannya di daerah-daerah meningkat,” katanya.

Baca Juga :  Mulai Besok Belanda Tak Terima Paspor RI Tanpa Tanda Tangan

Febrio memastikan, kolaborasi Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dalam mengendalikan harga pangan cukup kuat. Sehingga inflasi akan tetap terjaga, diperkirakan inflasi akan terus melandai, dan akan ada pada kisaran 3,3% pada akhir tahun, alias lebih rendah dari target dalam APBN 2023 yang sebesar 3,6%.

Sementara itu untuk diketahui, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional rerata  harga telur ayam di semua provinsi saat ini berada di kisaran Rp 31.000 per kilogram. Harga telur tersebut meningkat 2,1% dibanding rata-rata harga bulan lalu, sekaligus mendekati rekor termahal dalam lima tahun terakhir.@

Bs/timEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top