Bioavtur Siap Dikomersialkan,Sukses Ujicoba Pesawat CN235

ilustrasi - Pesawat udara CN 235-220 MPA tiba di Base Ops Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Sidoarjo, Senin (13/5/2021).
ilustrasi - Pesawat udara CN 235-220 MPA tiba di Base Ops Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Sidoarjo, Senin (13/5/2021).

Jakarta | EGINDO.com        – Pemerintah berencana segera mengkomersialkan bahan bakar pesawat terbang bioavtur J2.4 atau 2,4 persen campuran bahan bakar nabati (J2.4) setelah sukses uji terbang menggunakan pesawat CN 235 dalam penerbangan Bandung – Jakarta.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto mengatakan, pada tahap uji terbang digunakan dua pesawat, satu pesawat menggunakan bahan bakar bioavtur J2.4 dan satu pesawatnya lagi mengkonsumsi avtur.

“Jadi kami bandingkan, dari situ kelihatan ada tidak anomali terhadap engin?Jadi ini tentu saja akan kami dorong terus, kalau ini semua baik akan kami komersialkan besar-besaran dan tentu saja seluruh penerbangan di Indonesia akan gunakan J2.4 ini,” kata Novie sacara virtual, Rabu (6/10/2021).

Baca Juga :  Bintang Porno, Donald Trump Dan Uang Tutup Mulut US$130.000

Menurutnya, penggunaan bioavtur J2.4 juga akan membantu mengurangi pemanasan global, karena sektor transportasi udara menyumbang dua persen dari total CO2 global yang diperkirakan akan naik di masa mendatang.

“Indonesia sudah berkomitmen dalam forum internasional dan nasional untuk jalankan upaya dalam hal mitigasi perubahan iklim dan emisi,” ucapnya.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan, terkait pengadaan bioavtur yang berkelanjutan harus dilihat secara utuh, karena ada bahan baku yang tidak dapat dikontrol Pertamina yaitu minyak kelapa sawit (CPO).

“Dengan komitmen dari pemerintah dan industri CPO, kami berharap ini ada suatu kebijakan yang utuh dari hulu ke hilir. Bagaimana supaya program ini berkelanjutan,” ucap Nicke.

Baca Juga :  Harga Minyak Merosot Di Tengah Kekhawatiran Permintaan China

“Jadi kami berharap ada komitmen, baik itu volume yang memang dialokasikan untuk bioavtur dan kedua syarat komersialisasi, karena secara komersial tentu ada aspek lain yang diliat,” sambungnya.

Sumber: Tribunnews/Sn

 

Bagikan :
Scroll to Top