Biden Memperluas Dukungan AS Untuk ISS Hingga 2030

Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)

Washington | EGINDO.co – Administrasi Presiden AS Joe Biden telah berkomitmen untuk memperpanjang operasi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) hingga 2030, Administrator NASA Bill Nelson mengatakan pada hari Jumat (31 Desember).

Nelson mengatakan bahwa pemerintahan Biden telah berkomitmen untuk bekerja dengan mitra internasional, termasuk Rusia, untuk melanjutkan penelitian yang dilakukan di laboratorium yang mengorbit selama sisa dekade ini. Rusia dan Amerika Serikat telah memiliki kerja sama yang erat di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama lebih dari dua dekade.

Pejabat AS mengatakan pada November bahwa uji coba rudal anti-satelit yang dilakukan Rusia menghasilkan bidang puing di orbit rendah Bumi yang membahayakan stasiun dan akan menimbulkan bahaya bagi kegiatan luar angkasa selama bertahun-tahun.

Baca Juga :  Panel DPR AS Akan Voting Kemungkinan Larangan TikTok

Stasiun itu akan beroperasi hingga 2030 jika disetujui oleh mitra internasional dan didanai oleh Kongres AS. Saat ini, Kongres telah menyetujui pendanaan hingga 2024.

Kantor berita Interfax mengatakan pada bulan Agustus bahwa Rusia dan Amerika Serikat akan terus bekerja sama di ISS setelah 2024, mengutip seorang pejabat senior di badan antariksa Rusia Roscosmos.

“Seiring semakin banyak negara yang aktif di luar angkasa, semakin penting dari sebelumnya bahwa Amerika Serikat terus memimpin dunia dalam menumbuhkan aliansi internasional dan mencontohkan aturan dan norma untuk penggunaan ruang yang damai dan bertanggung jawab”, kata Nelson dalam sebuah pernyataan di Jumat dirilis oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA).

Baca Juga :  Kemnaker Tepis Isu Tak Ada Batasan Outsourcing, Cipta Kerja

Ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat tidak hanya terbatas pada masalah yang berkaitan dengan ruang angkasa. Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis bertukar peringatan tentang Ukraina tetapi menyampaikan beberapa optimisme bahwa pembicaraan diplomatik pada Januari dapat meredakan ketegangan yang meningkat.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top