Port Moresby | EGINDO.co – Joe Biden akan menjadi presiden Amerika Serikat pertama yang masih menjabat dalam setidaknya satu abad terakhir yang mengunjungi Papua Nugini, Menteri Luar Negeri Justin Tkatchenko mengatakan pada hari Kamis (27/4), mengungkapkan rencana untuk perjalanan singkat namun simbolis.
Biden berencana untuk singgah di Port Moresby pada bulan Mei dalam perjalanannya di antara KTT G7 di Jepang dan KTT Quad di Sydney, Australia, kata Menlu.
“Dia akan datang pada tanggal 22, di pagi hari, dan akan berada di sini selama tiga jam saja,” kata Tkatchenko, seraya menambahkan bahwa pembicaraan diperkirakan akan berfokus pada ekonomi, keamanan, dan perubahan iklim.
Lawatan presiden ini merupakan sebuah isyarat akan kepentingan strategis Papua Nugini yang berkembang pesat, karena AS dan sekutunya bersaing dengan Cina untuk mendapatkan pengaruh di seluruh Asia-Pasifik.
Presiden Tiongkok Xi Jinping mengunjungi Port Moresby pada tahun 2018 dengan meriah, dengan bendera Tiongkok dikibarkan di seluruh ibu kota dan iring-iringan mobilnya melesat melewati kerumunan massa.
Kunjungan ini dipandang sebagai kudeta diplomatik besar bagi Beijing.
Para pejabat AS dan Australia telah khawatir dengan peningkatan pesat dalam investasi China di negara Melanesia yang kaya sumber daya alam tersebut.
Ada juga kekhawatiran bahwa Cina telah mencoba untuk membangun pos militer, mendorong Washington untuk melontarkan gagasan untuk membangun fasilitas angkatan laut bersama di Pulau Manus.
Serangkaian menteri luar negeri AS telah berkunjung di masa lalu, termasuk Hillary Clinton dan wakil presiden AS Mike Pence pada tahun 2018, yang turun tangan ketika presiden Donald Trump membatalkan kehadirannya di sebuah pertemuan regional.
Menurut catatan Departemen Luar Negeri AS, yang dimulai sejak pemerintahan Theodore Roosevelt pada tahun 1901, belum ada presiden AS yang pernah mengunjungi Papua Nugini.
Sumber : CNA/SL