Lenzerheide, Swiss | EGINDO.co – Eric Perrot dari Prancis mengatasi satu kesalahan awal di lapangan tembak dengan penampilan ski yang kuat untuk meraih medali emas dalam lomba individu 20km putra di Kejuaraan Dunia Persatuan Biathlon Internasional pada hari Rabu.
Atlet berusia 23 tahun itu menyelesaikan lintasan dalam waktu 47 menit dan 58,1 detik, 52,4 detik di depan Tommaso Giacomel dari Italia, yang meraih perak, sementara Quentin Fillon Maillet mengamankan perunggu untuk Prancis, hanya kurang dari dua menit di belakang pemenang.
Performa gemilang yang membuat Johannes Thingnes Boe dari Norwegia memenangkan dua medali emas perorangan pertama di kejuaraan tersebut terhenti tiba-tiba setelah tiga kali gagal pada tembakan pertama, menyebabkannya finis jauh di luar 10 besar.
Cuaca hangat dan sinar matahari cerah di Lenzerheide, Swiss menyambut 97 peserta saat mereka memulai lomba dengan interval 30 detik, tetapi dengan setiap tembakan yang gagal menambah waktu mereka satu menit, para atlet harus waspada terhadap hembusan angin kencang yang menyebabkan masalah bagi mereka di lapangan tembak.
Favorit lokal Niklas Hartweg dan Sebastian Stalder pada satu titik berada di posisi pertama dan kedua setelah melewati garis finis, tetapi dengan pesaing yang lebih kuat semuanya memulai dari tengah lapangan, kedua pembalap Swiss itu akhirnya tersingkir dari podium.
Perrot, yang satu-satunya kesalahannya terjadi pada tembakan kedua, menemukan ritmenya di tengah lomba, melaju kencang di sekitar lintasan dan melakukan 10 tembakan terakhirnya untuk menambah tekanan pada para pesaingnya. Giacomel dari Italia memberikan respons terbaik saat ia berjuang mengimbangi kecepatan ski atlet Prancis tersebut, tetapi kegagalan pada tembakan ke-19 dari 20 tembakannya dalam kompetisi tersebut dan penalti satu menit yang mengikutinya memupuskan harapannya untuk meraih medali emas.
Sumber : CNA/SL