BI Prediksi Kinerja Neraca Pembayaran 2025 Tetap Baik Ditopang Masuknya Modal Asing

oke
Aktifitas perkantoran di Gedung Bank Indonesia Pusat di Jalan Thamrin, Jakarta.

Jakarta | EGINDO.com – Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik, meskipun kinerja neraca perdagnagan menyusut. Sebagaimana diketahui, surplus neraca perdagangan barang pada Mei 2024 mencapai US$ 2,93 miliar, atau naik US$ 0,21 miliar bila dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 2,72 miliar. Akan tetapi, bila dibandingkan data sebelumnya, surplus neraca perdagangan Indonesia pada April 2024 sebesar US$ 3,56 miliar. Artinya, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2024 malah turun US$ 0,63 miliar.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, kinerja NPI tetap baik seiring dengan berlanjutnya aliran masuk modal asing ke investasi portofolio, sehingga mendukung ketahanan eksternal. Ia mencatat, aliran masuk modal asing ke instrumen portofolio domestik terutama dalam bentuk surat berharga negara (SBN) juga terus berlanjut sejalan dengan tetap baiknya prospek perekonomian Indonesia, tingginya imbal hasil instrumen keuangan Indonesia, dan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global.

Adapun aliran masuk modal asing ke SBN pada kuartal II 2025 atau hingga 16 Juni 2025 mencatat net inflows sebesar US$ 1,7 miliar. Posisi cadangan devisa pada akhir Mei 2025 tetap tinggi sebesar US$ 152,5 miliar, setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Perry dalam konferensi pers, mengatakan secara keseluruhan, NPI 2025 diprakirakan tetap baik ditopang defisit transaksi berjalan yang diprakirakan lebih rendah dalam kisaran defisit 0,5% sampai dengan 1,3% dari PDB. Sementara itu, surplus transaksi modal dan finansial diperkirakan berlanjut, di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.

Sebagaimana diketahui, kinerja NPI pada kuartal I-2025 mencatat defisit dibandingkan posisi akhir tahun 2024. BI mencatat, NPI pada kuartal I-2025 mengalami defisit sebesar US$ 0,8 miliar dibandingkan dengan akhir tahun 2024 sebelumnya yang masih surplus sebesar US$ 7,9 miliar. BI menyebut, defisit NPI ini sejalan dengan defisit transaksi berjalan yang terjadi di tengah perlambatan ekonomi global.@

Bs/timEGINDO.com

 

Scroll to Top