Jakarta | EGINDO.com – Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam program pelestarian dan peningkatan mutu air sungai. Hal ini bagian dari upaya memperbaiki kualitas sungai di seluruh Indonesia.
Dalam siaran pers BPLH yang dilansir EGINDO.com pada Minggu (3/11/2024) menyebutkan gebrakan untuk mengatasi pencemaran sungai pun dimulai dengan Aksi Bersih Sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipinang, pada Jumat (1/11/2024). Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq didampingi Wakil Menteri LH Diaz Faisal Malik terjun langsung membersihkan sampah yang sebagian besar bersumber dari limbah domestik.
Aksi Bersih Sungai terkumpul sampah seberat 2.342,24 kg yang dari tujuh segmen sungai Cipinang di wilayah belakang kantor KLH. Pembersihan ini mencakup area sepanjang kurang lebih 1 km dan diikuti oleh 717 peserta yang terdiri dari KLH, UPK Badan Air, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Dinas Lingkungan Hidup DKI, serta warga sekitar.
“Kegiatan kita pagi ini untuk memberikan contoh, hanya sedikit saja tadi sambil berolahraga, tetapi sebetulnya masalah utamanya panjang. Banyak tantangan yang harus kita bangun disini untuk menyelesaikannya. Terima kasih juga teman-teman media hadir disini untuk meresonansi apa yang kita lakukan bersama pagi ini,” ujar Menteri LH Hanif.
Pada kesempatan tersebut, Menteri LH Hanif mengajak semua pihak untuk meningkatkan lagi kebersamaan, khususnya dalam menangani persoalan lingkungan di Jakarta. Jakarta dengan 11,4 juta penduduknya, diungkapkan Menteri LH Hanif merupakan kota dengan beban lingkungan yang cukup berat. “Dari tiga indikator IKLH Jakarta yaitu indeks kualitas air, indeks kualitas udara, dan indeks tutupan lahan, ketiganya sangat memprihatinkan. Kita harus mampu memperkuat ketahanan Jakarta pada aspek lingkungannya,” ujarnya.
Menteri Hanif menegaskan upaya pengelolaan sampah ini harus serius dibangun. Adapun langkah besarnya telah disusun dan terus dipantau. Ia juga berkomitmen akan memperkuat segala instrumen yang telah diterbitkan Pemerintah Provinsi. Lebih lanjut, Menteri Hanif bersama jajarannya juga akan segera mengambil langkah penegakan hukum terkait kondisi ini, bahkan kalau perlu diambil proses pidana.
Gerakan perbaikan kualitas air akan dilanjutkan dalam 100 hari kerja KLH/BPLH di DAS Ciliwung, Bengawan Solo, dan Brantas. “Program intervensi yang direncanakan mencakup penataan riparian (area tepi sungai); pembinaan terhadap industri sekitar sungai; pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal untuk pengelolaan limbah domestik dan usaha kecil; gerakan bersih sungai bersama masyarakat di sepanjang DAS; dan optimalisasi satuan tugas patroli sungai untuk mencegah pencemaran,” kata Hanif.
Program ini sejalan dengan revitalisasi Program Kali Bersih (Prokasih) yang kini kembali menjadi fokus utama pemerintah daerah dalam memperbaiki kualitas air sungai di wilayahnya masing-masing. Keberhasilan pelaksanaan Prokasih akan diukur dalam Indeks Respon Lingkungan Hidup (IRLH) yang setiap tahunnya dinilai oleh KLH/BPLH.@
Rel/fd/timEGINDO.com