Berpuasa, Ternyata Sehat Secara Medis

Fadmin Malau
Fadmin Malau

Oleh: Fadmin Malau

KETIKA puasa Ramadan tiba, banyak yang mengeluh; berpuasa, takut Maag kambuh. Banyak beranggapan bagi penderita penyakit Maag tidak bisa berpuasa. Anggapan yang salah. Bisa dibuktikan, justri berpuasa bagi penderita penyakit Maag bisa sembuh dari penyakit Maag. Hal ini berdasarkan hasil Penelitian yang dilakukan University of Southern California, Amerika Serikat bagi penderita penyakit Maag yang berpuasa, ternyata penderita penyakit Maag bisa sembuh. Nabi Muhammad Saw bersabda yang artinya, “Berpuasalah, niscaya (kamu) kalian menjadi sehat,” (HR. Ibnu as-Sunni dan Abu Nu’aim).

Hadist Nabi Muhammad Saw ini terbukti secara medis dan ternyata berpuasa bermanfaat bagi kesehatan seperti mengurangi risiko terkena Diabetes Melitus (DM), bisa menurunkan tekanan darah, bisa memperbaiki fungsi kerja saluran pencernaan, bisa meningkatkan daya tahan (imunitas) tubuh. Peneliti, Valter Longo menjelaskan ketika tubuh kelaparan, sistem akan mencoba untuk menghemat energi. Salah satu caranya adalah dengan mendaur ulang banyak sel-sel kekebalan tubuh yang tidak dipakai dan telah rusak, termasuk karena kemoterapi pada pasien kanker. (dikutip dari TEMPO.CO).

Hasil penelitian itu mengungkapkan, tubuh orang berpuasa mengirimkan sinyal memberi tahu sel induk untuk beregenerasi dan membangun kembali seluruh sistem kekebalan tubuh menjadi baru. Jika sistem kekebalan tubuh “baru” maka tubuh semakin kuat. Penelitian itu telah teruji dengan menguji kepada pasien kanker untuk berpuasa selama 72 jam sebelum kemoterapi. (Daily Mail, 6 Juni 2014).

Pengujian peneliti itu menemukan orang berpuasa dapat mengurang efek sakit dan kematian karena obat kemoterapi. Lambung merupakan pusat pencernaan makanan dalam perut berbentuk tabung melengkung seperti koma terdiri dari 3 lapisan yakni luar, tengah dan dalam (otot). Bagian dalam yang bersentuhan dengan makanan dilapisi lendir sehingga asam lambung tidak merusak lapisan tengah dan otot. Berpuasa membersihkan tubuh dari racun-racun (toksin) dan memberikan ketenangan jiwa karena bisa mengendalikan diri. Berpuasa bagi kaum wanita bisa menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan dalam tubuh sehingga kembali menjadi normal.

Baca Juga :  FTS dan DNU, Dua Hari “Employee Gathering” di Pulau Tidung

Lambung mengeluarkan cairan asam lambung berfungsi membantu proses pencernaan bahan makanan, membunuh kuman penyakit, bahan pendukung pembuatan nutrisi tubuh seperti sel darah merah. Lambung mengeluarkan Asam Lambung ketika seseorang mencium makanan. Sekresi asam lambung menurun dapat mengurangi rangsang luka dinding lambung, kondisi ini menguntungkan bagi penderita radang lambung akut dan kronis.

Ternyata hadist Rasullullah Muhammad Saw benar. Tubuh orang berpuasa terjadi peningkatan HDL dan penurunan LDL yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Berpuasa menurunkan kadar gula darah, kolesterol, mengendalikan tekanan darah maka sangat baik bagi penderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan dan darah tinggi.

Berdasarkan penelitian, orang berpuasa tidak minum maka dapat meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal. Kekurangan air ketika berpuasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. “Dari Abu Hurairoh Ra berkata Rasullullah Muhammad Saw bersabda yang artinya, “Berpuasalah niscaya kalian akan sehat.”

Hadist ini dinilai lemah bila dilihat dari perawinya tetapi maknanya shahih sebab terbukti dari berbagai penelitian tentang manfaat berpuasa bagi kesehatan maka sebaiknya tidak mudah menilai hadist lemah hanya dari periwayatan hadist tetapi perlu juga melihat makna terkandung dalam hadist itu.

Bila melihat hadist Nabi Muhammad Saw yang lain tentang manfaat berpuasa sangat sejalan yakni hadist Nabi Muhammad Saw yang artinya, “Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia lebih buruk daripada perutnya, cukuplah beberapa suapan yang cukup, jika memang harus mengenyangkan maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya dan sepertiga lagi untuk nafasnya,” (HR At-Tirmidzi dishahihkan Syeikh Al-Albani)

Baca Juga :  Ternyata; Berpuasa Sehat Jasmani, Sehat Rohani

Hadist ini kuat dari periwayatan hadist dan makna yang terkandung dalam hadist juga tentang manfaat berpuasa bagi kesehatan. Sempurna bila melihat ibadah puasa Bulan Ramadan hukumnya wajib. Firman Allah Swt dalam Alqur’an Surah Al-Baqarah ayat 183 yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa kepada Allah.”

Surah Al-Baqarah ayat 183 panggilannya kepada orang-orang beriman saja supaya tingkatan iman orang beriman itu semakin baik. Panggilan melaksanakan ibadah puasa bukan kepada semua umat Islam tetapi kepada umat Islam yang beriman maka semakin nyata berpuasalah agar sehat.

Pada prakteknya berpuasa mengubah pola makan menjadi bersifat rotatif yang ternyata mampu menurunkan berbagai hormon yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Normalnya hormon-hormon itu membuat para penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis bisa membaik. Pola makan yang berubah juga bermanfaat terhadap kesehatan non-fisik. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian seorang peneliti di Moskow yang melakukan penelitian terhadap seribu orang penderita kelainan mental termasuk Sizofrenia.

Ternyata dari seribu orang penderita kelainan mental itu sekitar 65% kondisi mentalnya membaik dengan melakukan puasa. Hal yang sama dilakukan sekelompok mahasiswa di University of Chicago yang berpuasa selama tujuh hari dan selama mereka berpuasa dilakukan penelitian, ternyata tingkat kewaspadaan mental mereka meningkat dan dalam proses belajar meningkat, terbukti bahwa ketika dalam kondisi lapar pikiran menjadi lebih tajam.

Baca Juga :  Kapal Amfibi Baru Taiwan Dorong Industri Dalam Negeri

Penelitian ini secara ilmiah dapat dibuktikan karena masalah lapar adalah masalah kelanjutan hidup, jadi wajar ketika orang lapar pikirannya semakin tajam dan kreatif. Seorang ilmuwan kejiwaan Dr. Ehret menyatakan berpuasa bukan sekadar bermanfaat terhadap fisik tapi juga manfaat terhadap mental. Seorang ilmuwan psikiater, Dr. E.A. Moras melihat seorang pasien wanita menderita sakit mental selama lebih dari delapan bulan dan ketika disuruh berpuasa ternyata mengalami perbaikan kondisi mental dan bahkan dinyatakan sembuh setelah berpuasa selama lima minggu.

Kemudian psikiater Dr. E.A. Moras bersama ahli syaraf meneliti wanita yang sembuh itu, ternyata dalam otak wanita itu ada sel yang disebut “neuroglial cells” yang berfungsi sebagai pembersih dan penyehat otak. Penyebabnya karena pasien wanita itu berpuasa selama lima minggu maka sel-sel neuron yang mati itu “dimakan” oleh sel-sel neuroglial.

Bulan Ramadan umat Islam waktu untuk melaksanakan ibadah puasa wajib sebulan penuh untuk mendapatkan ridho Allah Swt, diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu dan ternyata orang yang berpuasa tubuhnya menjadi sehat terbebas dari berbagai penyakit dan sehat mentalnya.

Mencermati hasil penelitian dari para peneliti maka berpuasa pada bulan Ramadan tahun ini secara medis sangat membantu menyehatkan tubuh. Beruntunglah umat Islam yang melaksanakan ibadah puasa wajib sebulan penuh untuk, menjalankan perintah Allah Swt, agar diampuni dosa-dosanya dan ternyata orang-orang yang melaksanakan ibadah puasa dapat menyehatkan tubuh dari berbagai penyakit, termasuk penderita penyakit Maag yang dalam anggapan banyak orang tidak bisa berpuasa.@

***

Bagikan :
Scroll to Top