Berbagai Institusi Mengapresiasi, Ivan Elisabeth Purba Dikukuhkan Guru Besar Tetap USM Indonesia

Ketua Yayasan USM Indonesia Dr. Parlindungan Purba SH, MM mengalungkan selempang pengukuhan kepada Prof Ivan Elisabeth Purba. (Foto: Fadmin Malau)
Ketua Yayasan USM Indonesia Dr. Parlindungan Purba SH, MM mengalungkan selempang pengukuhan kepada Prof Ivan Elisabeth Purba. (Foto: Fadmin Malau)

Medan | EGINDO.com – Guru Besar Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia Prof. Dr. Dra. Ivan Elisabeth Purba SH, MKes dikukuhkan, berbagai institusi, kolega akademisi mengapresiasi perjalanan dan dedikasi Ivan Elisabeth Purba sebagai Rektor USM Indonesia khususnya dalam dunia pendidikan dan kesehatan.

Ivan Elisabeth Purba Guru Besar dalam ranting atau kepakaran manajemen perencanaan wilayah berbasis kesehatan itu dalam pidato pengukuhan Guru Besarnya di ruang IGN Washington Purba, USM Indonesia, Kamis (6/2/2025) kemarin menegaskan bahwa terwujudnya kota sehat sebagai kontribusi daerah untuk Indonesia Emas pada tahun 2045.

Acara pengukuhan Prof. Dr. Dra. Ivan Elisabeth Purba, SH, M.Kes dilaksanakan Ketua Senat Universitas Sari Mutiara Indonesia, Asima Sirait, M.Kes dalam Sidang Terbuka Senat yang dihadiri Ketua Yayasan USM Indonesia Dr. Parlindungan Purba, S.H., M.M. Kepala BAN-PT L2DIKTI Sumatera Utara, Prof. Drs. Saiful Anwar Matondang MA PhD dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana.

Berbagai institusi dan tokoh mengapresiasi, Ivan Elisabeth Purba dikukuhkan sebagai Guru Besar (Foto: Fadmin Malau)

Hadir juga para tamu Prof Dr Rizanda Machmud MKes, pengurus pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia. Tonika Tohri SKp MKep, Itekes Rajawali Bandung. Eny Kusmiran. Dr Ridwan M Thaha MSc, Wakil Ketua Kolegium Kesehatan Masyarakat Republik Indonesia. Prof Dr dr Grace Debbie Kandou MKes, Pengurus daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Provinsi Sulawesi Utara. Prof Dr Ede Surya Darmawan MDM, Ketua Kolegium Kesehatan Masyarakat RI. Dr dr Santi Martini MKes, Sekjen Asosiasi Institusi Perguruan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia. Dr Rita Prima Bendriyanti MSi, Wakil Rektor II Universitas Dehasen Bengkulu, Rina Julita, Lalang Saksono SE MP dari Universitas Islam Jakarta. Dr Hadi, Dimas Andyan Indra, Prof Dr Rico Januar Sitorus MEpid, Dedi Supratman SKM MKM, Ketua umum pengurus pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia. Prof Dr drg Wahyu Sulistiadi, Prof Dr Besral MSc, Ketua divisi pengembangan kurikulum pendidikan, profesi dan pelatihan AIPTKMI. Dr Agustin Kusumayati MSc PhD, Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan dan Prof Sabarinah.

Ketua Yayasan USM Indonesia Dr. Parlindungan Purba SH, MM mengalungkan selempang pengukuhan kepada Prof Ivan Elisabeth Purba. Dalam sambutannya, Parlindungan mengaku bangga atas pencapaian Rektor USM Indonesia dan diharapkan menjadi inspirasi bagi civitas akademika pada umumnya di USM Indonesia pada khususnya. “Kami berharap pencapaian sosok akademisi dan pimpinan USM Indonesia yang kita banggakan ini akan memberikan dampak besar bagi dunia pendidikan serta membawa USM Indonesia semakin maju,” katanya.

Kemudian Kepala BAN PT L2DIKTI Sumut Prof. Drs. Saiful Anwar Matondang MA PhD memberikan apresiasi kepada Prof Ivan Elisabeth Purba. Menurut Saiful Anwar Matondang pencapaian sebagai Guru Besar merupakan hasil dari perjalanan panjang dari seorang Ivan Elisabeth Purba dimana selama lebih dari 25 tahun dalam dunia akademik.

“Harus diingat bahwa menjadi Guru Besar bukan sekadar jabatan, akan tetapi tugas berat sebagai ilmuwan, pendidik, dan kontributor bagi masyarakat untuk terus berkarya,” kata Saiful Anwar Matondang menegaskan.

Katakannya, Prof Ivan sebagai seorang guru besar yang multidisiplin dan itu satu yang luar biasa karena memiliki banyak disiplin ilmu. Ditegaskan Saiful Anwar Matondang bahwa sistem akademik di Indonesia harus lebih fleksibel dalam menilai kelayakan seorang dosen untuk meraih jabatan fungsional tertinggi. Dijelaskannya bahwa pada negara maju, multidisiplin sudah lazim. Namun, di Indonesia belum sebab masih ada kekakuan administratif yang menghambat.

Sementara itu Kepala BGN Dadan Hindayana dalam sambutannya mengapresiasi keberhasilan Ivan Elisaberth Purba sebagai guru besar dimana Dadan Hindayana mengaku mengenal baik Prof Ivan Elisabeth sebagai seorang yang gigih dan ulet dalam belajar. Dipaparkannya bahwa Ivan dikenalnya sudah cukup lama.

“Saya mengenal Prof Ivan mulai dari peralihan sekolah tinggi menjadi USM Indonesia. Kemudian, ikut membimbing Prov Ivan mengambil Doktor. Sekarang, ikut menyaksikan pengukuhan guru besar di USM Indonesia,” katanya menegaskan.

Turut memberikan sambutan Tokoh masyarakat Sumatera Utara (Sumut) RE Nainggolan yang juga mengapresiasi keberhasilan Ivan Elisabeth Purba menjadi seorang guru besar. Diakui RE Nainggolan bahwa dirinya sagat bangga dengan Prof Ivan Elisabeth Purba. “Saya yakin nantinya Prof Ivan Elisabeth Purba akan terus melangkah maju dan pada saatnya nanti akan menjadi tokoh nasional dari Sumatera Utara,” katanya meyakinkan.

Prof. Dr. Ivan Elisabeth Purba MKes, orangtua dari Jeremy Mulia Bastanta Ginting MPsi, Joey Zahary Parlaungan Ginting SE dan Datitha Imaro Chevanya Ginting itu memiliki disiplin ilmu yang beragam. Alumni S1 Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Hukum, alumni S2 Ilmu Administrasi Kebijakan Kesehatan USU dan S3 Perencanaan Wilayah USU Medan itu menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Kota Sehat: Kontribusi Daerah untuk Indonesia Emas 2045”

Dipaparkannya bahwa perkembangan program kota sehat di Sumatera Utara menunjukkan tren peningkatan meskipun masih menghadapi berbagai tantangan. Soalnya, dari 33 kabupaten/kota di Sumut baru ada 11 daerah kategori termasuk kota sehat. Menurutnya, persentase kota sehat di Sumatera Utara masih sangat sedikit mengalami meningkat dari 27,3% pada 2022 menjadi 33,3% pada 2023. Angka ini pun, masih jauh di bawah target nasional, yakni 73,9% pada 2023, serta tertinggal dibandingkan provinsi lain di Sumatera seperti Kepulauan Riau, Sumatera Barat, dan Jambi yang telah mencapai 100%.

Ivan menyoroti pentingnya partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kota sehat. Kesadaran dan keterlibatan aktif masyarakat adalah kunci utama dalam program kota sehat. Dengan lingkungan yang bersih, air yang layak konsumsi, dan sanitasi yang baik, kualitas hidup masyarakat akan meningkat. Ia juga menekankan bahwa tantangan utama dalam percepatan program adalah kurangnya sosialisasi dan koordinasi lintas sektor. Selain itu, keterbatasan anggaran baik dari pemerintah pusat maupun daerah menjadi kendala dalam pengembangan program kota sehat di Sumatera Utara.

Ivan berharap pemerintah daerah dapat lebih aktif dalam mendukung program ini, baik melalui penyediaan anggaran maupun intensifikasi promosi kota sehat. Dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan, Sumatera Utara diharapkan dapat mengejar ketertinggalan dan mewujudkan lebih banyak kota sehat pada masa depan.@

Fd/timEGINDO.com

 

Scroll to Top