Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak fluktuatif cenderung melemah menjelang penutupan tahun 2025, seiring kombinasi sentimen global dan domestik serta berkurangnya hari perdagangan di pasar modal. Bursa Efek Indonesia (BEI) diketahui akan meliburkan aktivitas perdagangan pada 24, 25, dan 31 Desember 2025 dalam rangka libur Natal dan persiapan pergantian tahun.
Minimnya hari transaksi membuat pelaku pasar cenderung bersikap lebih berhati-hati, terutama di tengah tekanan eksternal yang masih membayangi. Sentimen global, mulai dari arah kebijakan moneter bank sentral utama hingga dinamika pasar keuangan internasional, dinilai menjadi faktor yang membatasi ruang gerak IHSG dalam jangka pendek.
Meski demikian, peluang penguatan tetap terbuka menjelang akhir tahun. Aksi window dressing dan selektivitas investor pada saham-saham berfundamental kuat berpotensi menjadi penopang pergerakan indeks, terutama pada sisa hari perdagangan terakhir Desember.
Dari dalam negeri, pasar turut mencermati keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan di level 4,75 persen. Kebijakan tersebut diambil dengan pertimbangan utama menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.
“Sementara itu dari domestik ada keputusan Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga di level 4,75 persen dengan dalih fokus menjaga kestabilan rupiah. Sentimen-sentimen tersebut membuat IHSG sedikit lesu,” ujar analis pasar modal David dalam keterangannya, Senin (22/12/2025).
Ke depan, pergerakan IHSG diperkirakan tetap dipengaruhi oleh sentimen eksternal dan dinamika nilai tukar, dengan volume perdagangan yang relatif tipis akibat libur akhir tahun. Investor disarankan tetap mencermati perkembangan global serta memanfaatkan momentum secara selektif, sambil mengantisipasi volatilitas yang berpotensi muncul pada perdagangan penutup 2025. (Sn)