Barty Akhiri Penantian Panjang Australia Gelar Wimbledon

Ashleigh Barty
Ashleigh Barty

London | EGINDO.co – Petenis nomor satu dunia Ash Barty menjadi wanita Australia pertama yang memenangkan gelar tunggal Wimbledon selama 41 tahun pada Sabtu (10 Juli) ketika ia mengalahkan petenis Ceko Karolina Pliskova 6-3, 6-7(4), 6-3 di final .

Barty yang berusia 25 tahun, yang memenangkan Grand Slam perdananya di Roland Garros pada 2019, meniru idolanya Evonne Goolagong yang mengklaim gelar All England Club keduanya pada 1980.

“Saya harap saya membuat Evonne bangga,” kata Barty di lapangan setelah penyerahan trofi.

“Ini luar biasa.” Sepuluh tahun setelah memenangkan gelar tunggal putri di Wimbledon saat berusia 15 tahun, Barty mencapai final hari Sabtu setelah memenangkan lima dari tujuh pertandingan yang dia mainkan melawan Pliskova.

Baca Juga :  Kvitova Bertunangan Dengan Jiri Vanek Di Wimbledon

Dia melenggang untuk memimpin 4-0 melawan mantan nomor satu dunia dengan istirahat ganda.

Pliskova tampil di tengah laut melawan pukulan slice dan pukulan presisi dari petenis Australia itu, tetapi berhasil merebut kembali pertandingan dengan mendapatkan dua servis break kembali.

Namun, break ketiga dari servis memberi Barty set pembuka.

Petenis Australia itu mempertahankan kendalinya pada set kedua, mematahkan servis pada game ketiga untuk membuka keunggulan 3-1 tetapi Pliskova menemukan cara yang lebih tinggi untuk menyamakan kedudukan menjadi 3-3.

Dengan servis Barty untuk pertandingan, Pliskova, yang mengalami break dari kedudukan menjadi 40-0, segera mematahkan servis untuk memaksa tie-break dan kemudian meningkatkan kepercayaan dirinya untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Baca Juga :  Djokovic Siap Lewatkan Grand Slam Daripada Vaksin Covid-19

Petenis Australia itu berhasil berkumpul kembali dan melompat untuk memimpin 3-0 di set penentuan dengan istirahat awal, yang terbukti cukup.

Barty mengonversi match point pertamanya ketika Pliskova melakukan backhand unforced error, yang ke-32 dalam pertandingan.

Petenis Australia itu berlutut dan menangis, mengatakan kemudian dia tidak dapat mengingat apa yang terjadi pada match point.

“Dia mengeluarkan yang terbaik dari saya hari ini,” tambah Barty.

“Saya bangga pada diri sendiri bahwa saya bisa terus melakukan chipping di awal set ketiga. Butuh beberapa saat untuk mengatakan saya ingin memenangkan turnamen ini, tapi ini lebih baik dari yang pernah saya bayangkan.”

“Saya tidak tidur semalam… tapi saya merasa betah di lapangan.”

Baca Juga :  Indonesia Selangkah Lolos Ke Olimpiade Kalahkan Korsel Di Piala Asia U23

Sumber : CNA/SL

 

Bagikan :
Scroll to Top