Jakarta | EGINDO.co    -Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Dikatakan Taufik Hanafi, realisasi investasi melalui skema kerja Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) tahun lalu mencapai Rp 302,18 Triliun.
Sepanjang tahun 2021 nilai investasi KPBU sebesar Rp 302,18 Triliun dari tahapan operasi, konstruksi, financial, dan tanda tangan kontrak.
Taufik merinci realisasi proyek KPBU tersebut meliputi empat kategori yaitu tahap operasi dengan nilai investasi Rp89,61 triliun yang terdiri atas tiga proyek sektor telekomunikasi dan informatika, tujuh proyek sektor jasa dan tiga proyek sektor air minum.
Kemudian tahap konstruksi dengan nilai investasi Rp138,2 triliun meliputi satu proyek sektor telekomunikasi dan informatika, enam proyek sektor jalan, dua proyek sektor air minum, satu proyek sektor transportasi, satu proyek sektor ketenagalistrikan dan satu proyek sektor pengolahan sampah.
Selanjutnya tahap financial close dengan nilai investasi Rp28,31 triliun terdiri atas empat proyek di sektor jalan serta tahap tanda tangan kontrak dengan nilai investasi Rp46,06 triliun meliputi dua proyek sektor jalan, dua proyek sektor air minum dan empat proyek sektor transportasi.
Menurut Taufik, KPBU masih menjadi skema alternatif pendanaan bagi pemerintah pusat dan daerah untuk menyediakan infrastruktur bagi kepentingan umum.
Skema KPBU ini telah didukung dengan regulasi atau referensi hukum yang lengkap sebagai koridor pelaksanaannya seperti Permen Bappenas, Permen Keuangan dan Perka LKPP.
Sementara untuk tahun ini, Taufik mengatakan terdapat 12 proyek yang ditargetkan mulai diproses konstruksi serta tujuh proyek yang dapat ditawarkan dam dapat dikerjasamakan melalui skema KPBU dengan nilai investasi Rp95,3 triliun.
Beberapa proyek yang ditargetkan konstruksi pada 2022 di antaranya adalah SPAM Jatiluhur, Pelabuhan Patimban, Pelabuhan Anggrek dan Bandara HangNadim.
Sumber: Antaranews/Sn