Los Angeles | EGINDO.co – Departemen Kehakiman AS pada hari Selasa (18 Juni) menuduh “bankir bawah tanah” Tiongkok membantu Kartel Sinaloa Meksiko mencuci lebih dari US$50 juta hasil perdagangan narkoba.
Dakwaan yang dibuka di California mendakwa 24 terdakwa dengan konspirasi untuk mendistribusikan kokain dan metamfetamin serta tindak pidana pencucian uang.
Kepala Badan Penegakan Narkoba (DEA) Anne Milgram mengatakan penyelidikan selama beberapa tahun yang dijuluki “Operasi Fortune Runner” telah “mengungkap kemitraan antara rekan-rekan Kartel Sinaloa dan sindikat kriminal Tiongkok yang beroperasi di Los Angeles dan Tiongkok untuk mencuci uang narkoba”.
Departemen Kehakiman mengatakan “bankir bawah tanah” Tiongkok telah membantu kartel tersebut mentransfer keuntungan narkoba dari Amerika Serikat ke Meksiko.
Warga negara Tiongkok dilarang oleh undang-undang negara itu untuk memindahkan lebih dari US$50.000 setahun keluar dari Tiongkok, katanya, dan beberapa individu yang ingin memindahkan lebih dari itu mencari “alternatif informal” untuk memindahkan dana.
“Para pengedar narkoba semakin bermitra dengan bursa mata uang bawah tanah Tiongkok untuk memanfaatkan tingginya permintaan dolar AS dari warga negara Tiongkok,” katanya.
Dan Kementerian Keamanan Publik Beijing mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah bekerja berdasarkan informasi dari AS untuk menangkap seorang tersangka bermarga Tong yang terlibat dalam “pencucian uang terkait narkoba”.
Tersangka dan yang lainnya telah mengoperasikan dealer mobil di Amerika Serikat yang menawarkan layanan penukaran mata uang bagi pembeli, kata Beijing.
“Kemudian, mereka beralih bisnis dan terlibat dalam perdagangan valuta asing ilegal dan kegiatan kriminal lainnya,” katanya dalam sebuah unggahan di platform media sosial Weibo.
“Kasus ini merupakan kasus kerja sama antinarkoba Tiongkok-AS yang baru-baru ini berhasil,” tambahnya.
Dokumen yang dirilis oleh AS juga menyebutkan seorang tersangka buronan bernama Peiji Tong terlibat dalam skema untuk “mencuci hasil perdagangan narkoba di Amerika Serikat”.
Departemen Kehakiman mengatakan 20 dari 24 terdakwa yang disebutkan dalam dakwaan akan hadir di pengadilan di Los Angeles dalam beberapa minggu mendatang.
Penasihat Keamanan Dalam Negeri Liz Sherwood Randall mengatakan Tiongkok dan Meksiko masing-masing telah menangkap satu orang terkait kasus tersebut.
Randall mengatakan tindakan Tiongkok “didasarkan pada komitmen yang dibuat antara Presiden (Joe) Biden dan Presiden Xi (Jinping) di Woodside Summit pada November 2023 untuk melanjutkan kerja sama bilateral guna memerangi produksi dan perdagangan gelap narkoba global”.
Departemen Kehakiman mengatakan hasil penjualan narkotika senilai US$5 juta telah disita selama penyelidikan, bersama dengan 137 kg kokain, 92 pon metamfetamin, dan 3.000 pil ekstasi.
Sumber : CNA/SL