Jakarta | EGINDO.co – Bank Sinarmas dan Smartfren mencatat laba rugi Kuartal Tiga 2020. PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) dapat dikatakan menjadi yang terbaik di antara perusahaan-perusahaan Sinarmas Group lainnya pada kuartal ketiga tahun 2020.
Informasi yang dihimpun dalam waktu sembilan bulan, Bank Sinarmas berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp96,77 miliar pada September 2020. Angka tersebut bertambah 818,12% dari laba Bank Sinarmas per September 2019 lalu yang sebesar Rp10,54 miliar.
Berdasarkan catatan EGINDO.co lonjakan laba tersebut didongkrak oleh pendapatan operasional Bank Sinarmas yang tumbuh subur. Per September 2020, pendapatan operasional Bank Sinarmas tercatat sebesar Rp2,93 triliun, sedangkan September 2019 lalu hanya sebesar Rp2,53 triliun. Meskipun begitu, pendapatan bunga bersih tercatat menurun tipis 0,59% dari Rp1,67 triliun pada Q3 2019 menjadi Rp1,66 triliun pada Q3 2020.
Sementara itu masih perusahaan dalam Sinarmas Grup, Smartfren Telecom yang merupakan jaringan bisnis Sinarmas Group bergerak pada sektor telekomunikasi, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).
Informasi yang dihimpun sampai bulan September 2020, Smartfren membukukan rugi sebesar Rp1,75 triliun. Kerugian tersebut bahkan membengkak 6,70% dari September 2019 lalu yang tercatat sebesar Rp1.64 triliun. Namun, dari segi pendapatan Smartfren berhasil memperbaiki keadaan. Datanya pada Q3 2019 pendapatan Smartfren hanya sebesar Rp4,98 triliun, angkanya bertumbuh hingga 37,55% menjadi Rp6,85 triliun pada Q3 2020. Beban yang membengkak menjadi faktor kerugian Smartfren semakin besar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, beban lain-lain mengalami kenaikan signifikan, yakni dari Rp131,12 miliar pada kuartal III 2019 menjadi Rp920,56 miliar pada kuartal III 2020. Kian besarnya beban tersebut disebabkan oleh kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp255,19 miliar pada Q3 2020. Meskipun demikian tahun sebelumnya tercatat untung sebesar Rp198,15 miliar pada PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) yang bergerak pada bidang komunikasi@
Bs/bs/TimEGINDO.co